EPS 3. Makan makan

164 24 0
                                    

  "Eh Yun, kita nonton dulu atau mau makan dulu nih." Ucap Mona berkaca di layar hpnya.

  "Kayaknya kita gak jadi nonton deh,  nanti kelamaan soalnya gue pergi tadi gak pamit sama Emak, nanti Emak ngomel ngomel nyariin gue." Jelas Yuna.

  "Ya udah yang penting sekarang kita makan dulu yuk. Gue udah lapar nih habis tadi mau pergi gak sempat sarapan." Sahut Mita.

  "Sip deh, pokoknya terserah yang mau traktir kita. Tapi jangan lupa siap makan baru kita jalan jalan." Timpal Sari merangkul Mita.

  Entah ada angin apa yang membuat Mita hari ini mentraktir kita bertiga.

  Mereka berempat turun dari busway dan langsung menuju ke salah satu gerai makan di sebuah mall.

  Hari ini mall begitu ramai oleh para pengunjung apalagi di hari libur. Mereka ada yang datang untuk berbelanja (shopping), atau hanya jalan jalan saja.

  "Omong omong gimana kabar cowok loe Mon dan gimana hubungan kalian." Ucap Mita duduk selesai memesan makanan.

  "Oh si Bram, kita sudah putus kok. Habis gue gak tahan dia pelit sih." Kata Mona merapikan rambutnya.

  "Harusnya Bram yang gak tahan jadi cowok loe karena loe minta beli ini beli itu, tekorlah dia." Cetuk Sari membela Bram.

  "Kalau loe Yun gimana sama si Angga masih terus berantem. Kalau gue males ah punya pacar cemburuan." Ucap Mita.

  "Gimana Angga gak cemburu habis cowok yang suka sama Yuna kan banyak yang antre." Ujar Mona.

  "Bisa gak kalian jangan ngerumpi cowok cowok terus." Kesal Sari.

  "Sudah ayo makan. Memangnya kenyang bahas pacar kalian tuh." Ketus Mita.

  "Ih sewot, makanya kalian berdua jangan kelamaan menjomblo." Ucap Mona sambil minum orange jus.

  "Duh dengar celoteh kalian perut gue jadi mules nih. Gue ke toilet dulu coy." Ujar Yuna beranjak dari tempat duduknya.

  "Yun tunggu, gue ikut." Seru Mona menyusul Yuna ke toilet.

                            .......

  Seorang waitress terlihat memasuki pintu belakang restaurant dengan lengan tangan kanannya terluka dan berdarah. Raut wajahnya menunjukkan ketakutan yang luar biasa dengan nafas terengah engah. Dia menoleh ke kanan ke kiri mengamati sekitar.

  "Hai Lin, dari mana aja loe. Kok jam segini baru datang. Bos tadi cari cari loe tuh." Sapa Eka, teman kerjanya.

  "Maaf tadi di jalan gue ketemu sama orang gila." Ujar Lina gemetar dengan wajahnya yang terlihat pucat pasi.

  "Kenapa tangan loe?." Tanya Eka melihat tangan Lina yang terluka.

  "Gu.. Gu.. Gue gak apa apa kok." Gugup Lina menutupi lengannya.

  "Sana obatin tangan loe gih." Sahut Eka meninggalkan Lina kembali bekerja.

  Saat Lina mengantarkan pesanan ke meja pelanggan mendadak timbul urat urat otot berwarna biru kehitaman di seluruh tubuhnya.

  Prang!!!!

  Nampan makanan yang dibawa Lina terjatuh dan berserakan dilantai. Para pelanggan terkejut dan menoleh kearah sumber suara tersebut.

     EPISODE SELANJUTNYA🍱🍱🍱

EMAK Is HEROWhere stories live. Discover now