13. Jawaban

54 10 8
                                    

Balqis sedang duduk di depan pintu kamarnya sembari menatap bunga anggrek pemberian Danial. Hatinya begitu sakit saat mendengar pernyataan kedua orang tuanya perihal perjodohannya dengan Alfan.

Entah kenapa, Balqis tidak merasakan hal yang begitu istimewa saat bersama Alfan. Hatinya terasa biasa-biasa saja saat dekat dengan Alfan. Balqis mengetuk-ngetukkan jari diatas layar ponselnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Ada satu notifikasi pesan masuk yang berasal dari Alfan. Dengan segera Balqis membukannya.

Alfan:
Qis, lo mau jawab apaan kemereka?

Balqis:
Gak tahu. Gue belum nemu jawabannya.

Alfan:
Gue bingung juga qis sebenarnya. Oh iya, lo besok ada waktu kosong gak? Lebih baik kalo kita ketemu dan ngobrol langsung aja.

Balqis:
Besok kosong. Kesini aja.

Alfan:
Oke, gue kerumah lo paling jam 8 ya.

Balqis:
Iya fan.

Alfan:
Yaudah lo sekarang istirahat, gak usah terlalu dipikirin.

Balqis:
Iya.

Read.

Percakapanpun berakhir. Balqis beranjak dari sana lalu secepat mungkin ia memejamkan matanya. Mengingat persoalan itu hanya  membuat hatinya semakin sakit.

****

Balqis terbangun dari tidurnya. Dengan susah payah, ia menyalakan lampu kamarnya. Ia melirik ke arah jam dinding. Waktu masih menunjukan pukul tiga pagi. Ia segera beranjak dari kasur dan bergegas menuju toilet. Selepas wudhu, Balqis membentangkan sajadah dan melaksanakan shalat malam. Setelah tuntas, ia kembali teringat dengan perjodohannya bersama Alfan.

Satu bulir air keluar dari sudut matanya. Entah kenapa hatinya selalu sakit saat mengingat hal itu. Ia merasa bingung atas jawaban yang harus ia berikan kepada mereka. Balqispun berdo'a dengan deraian air mata.

"Ya Rabb. Berilah aku petunjuk dan jawaban atas persoalan ini. Aku bingung jawaban apa yang harus aku diberikan kepada mereka. Aku mohon Ya Rabb ... Hiks ... Hiks ... Kabulkanlah do'aku." Balqis semakin tergugu diakhir do'anya.

Ia mencoba sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak terjatuh lagi. Sudah cukup ia menangisi hal ini.

Balqispun segera beranjak dari sana lalu bergegas kembali menuju toilet dan segera mengambil air wudhu.
Selepas berwudhu, ia membuka Al-qur'an dan melantunkannya ayat demi ayat.

Perlu kita ketahui, dengan membaca Al-Qur'an hati kita akan terasa tenang. Walaupun pada awalnya kita merasakan kegelisahan. Tentu saja masih banyak manfaat yang Allah berikan ketika kita membaca Al-Qur'an. Jadi jangan lupa baca Al-Qur'an.

Tak perlu waktu yang lama, adzan shubuhpun berkumandang. Balqispun segera melaksanakan shalat shubuh dilanjutkan dengan tadarus.

Takdir Dua InsanWhere stories live. Discover now