SnT | Chapter 23 - I want you to choose

3.5K 292 26
                                    

Hello! Hello!
Akhirnya aku bisa update juga.

Btw, aku tiba-tiba pengin tahu kalian kelahiran tahun berapa, berasa tua gegara pada panggil 'kak', sih. Hehehe...

If you like it, don't forget to vote, comment, and share this story. 🌠

Happy Reading...

______________________________________

Rafael menyeringai. "Aku juga tidak suka pria lain melirik milikku."

Pipi Vic memanas mendengarnya. Entah mengapa dia suka diperlakukan semanis ini oleh pria itu. Berbanding terbalik dengan Rafael yang dulu dia kenal. Walaupun sikap memaksanya masih ada.

Rafael mengecup puncak kepala Vic dengan sayang. "Aku akan cepat pulang hari ini. Tunggu aku, ya."

Vic mengangguk pelan. "I'll wait for you until I'm bored."

👔👔👔

Derizcon Enterprises Holdings Inc. Manhattan—NYC. 10:41 AM

"Selamat pagi, Tuan," sapa Charlie setelah Rafael keluar dari mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat pagi, Tuan," sapa Charlie setelah Rafael keluar dari mobilnya.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya Rafael sembari berjalan masuk dengan Charlie yang mengekorinya dari belakang.

"Semua baik-baik saja, Tuan. Hanya saja ada yang perlu saya sampaikan."

Rafael berhenti di depan lift khusus petinggi dan menekan tombolnya. "Apa itu?"

Charlie tidak langsung menjawab. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menemukan beberapa wanita yang bekerja di perusahaan ini menatap Rafael secara terang-terangan. Terlalu berbahaya untuk membahasnya di sini, mengingat seberapa cepat sebuah isu beredar. "Sebaiknya kita bicarakan di ruangan Anda saja, Tuan," putus Charlie pada akhirnya.

Rafael mengangguk setuju. Dia memaklumi sikap waspada pria itu. Tak lama pintu lift terbuka, mereka pun masuk ke kotak persegi tersebut.

Pintu lift berhenti di lantai paling atas—tempat ruangan Rafael berada. Pria itu pun keluar dari lift, menelusuri koridor menuju ruangannya. Sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

 Sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku celana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suit and Tie [2] | ✅Where stories live. Discover now