P R O L O G

119 36 35
                                    

Ya Allah...
Ketika Kau menciptakannya, apakah hati-Mu sedang bergembira?

Hidung, bibir, bahkan lesung pipinya yang memberikan keindahan pada wajahnya, semua dalam pahatan sempurna bahkan lebih dari kata sempurna itu sendiri.

Wajahnya yang mendekati sempurna dengan hidung yang mancung bagai pahatan indah, bibir tipis kemerahan, dua gigi gingsul menghiasi senyumannya dan juga ditambah lesung pipi nya menambah kesan manis dalam senyumannya itu yang tak pernah bisa ku lupakan.

Saat pertama kali melihatnya, ku kira aku sedang berhalusinasi bertemu dengan Nabi Yusuf, haha mungkin itu terdengar mustahil tapi menurutku pemuda yang ku temui ini sangat tampan bukan hanya wajahnya saja yang rupawan bahkan agamanya pun Masya Allah.

Lantunan ayat suci Al-Qurannya membuat semua orang berdecak kagum mendengarnya, suara saat dia berkumandang azannya begitu merdu sampai hamba makhluk yang penuh dosa ini bergetar hati hamba saat mendengarkan suara azannya yang begitu merdu dan lembut dihati.

Ya Allah...
Jika aku bertemu malaikat pencatat jodoh, aku ingin sekali mengajaknya berbicara empat mata saja.

Aku akan berusaha untuk meyakinkannya bahwa akulah kandidat terbaik untuknya.

Aku masih sangat ingat kalimat yang pemuda itu lontarkan kepadaku:

Nai, jangan...
Jangan buka hijabmu
Jangan menampakkan sesuatu
Selain kepadaku
Aku cemburu

Nai, jangan...
Tundukkan tatapanmu
Jangan memandang pada lelaki lain, Selain kepadaku
Aku cemburu

Nai, jangan...
Jangan terlalu terburu-buru
Aku akan sabar menunggu
Hingga kita menghadap penghulu

Setiap kali aku mengingat ucapan pemuda itu padaku, aku selalu saja tersenyum dan tersipu malu saat mengingat wajahnya saat melontarkan kalimat yang membuat hatiku rasanya ingin sekali terbang ke langit ketujuh, namun aku tidak bisa, karena aku tak memiliki sayap untuk terbang, namun pemuda itu selalu saja bisa menerbangkan hatiku Sampai ke langit ketujuh.

Pemuda itu adalah Abidzar Ramdan Althalafi, pemuda yang berhasil menghancurkan benteng pertahanan hatiku yang selaluku jaga agar tidak sembarang lelaki bisa memilikinya.

Hanya pemuda ini yang berhasil membuatku selalu berdosa kerena melakukan zina pikiran dengan membayangkan wajahnya yang rupawan itu, dan dia juga kaum Adam pertama yang selalu kusebut dalam doa.

***

Bersambung...
Jangan lupa voment cyg❤️

AKHIWhere stories live. Discover now