T I G A

161 20 1
                                    

Semarak gemintang meramaikan bentangan biru gelap cakrawala, awal bulan mei.

Pukul tujuh malam. Alih-alih mengayuh sepeda menuju rumah, Jungkook justru mesti terjebak di sekeliling puluhan pohon sakura yang memadati ke dua sisi jalanan di Namcheon-dong—atau lebih dikenal Cherry Blossom Road. Melalui terowongan merah muda yang diciptakan oleh dahan-dahan pohon sakura yang berjabatan dengan sobat di seberangnya.

Pada akhirnya Jungkook terpaksa menyetujui permintaan arwah yang kini duduk manis di boncengannya. Jika tak demikian, Jungkook tak yakin dia bisa benar-benar lolos dari Kim Taehyung. Hal yang paling membuat Jungkook enggan memenuhi permintaan Taehyung adalah, karena dia tak di beri tahu secara detail. Taehyung hanya memintanya pergi ke Namcheon-dong. Sisanya akan dia instruksikan apa bila telah sampai.

Menyebalkan. Lebih menyebalkan lagi lantaran Jungkook tak bisa menyentil kening Taehyung, ketika dia teramat ingin melakukannya.

"Lurus terus, Kook-ah. Lurussss, yak dan berhenti. Berhenti di sini. Iya, betul begitu. Nah, sekarang letakan sepedamu dan mari ikuti aku."

Jungkook mencebikan bibir. Meski enggan sekali, dia tetap menuruti perintah Taehyung. Arwah itu menuntunnya ke area tersepi dari jangkauan mata. Tak lama Taehyung berhenti, di detik dia membalikan badan. Jungkook di bikin sedikit terperanjat kala melihat raut si remaja yang mendadak menyendu. Dia menunjuk ke arah sebuah pohon sakura yang berdiri anggun. "Di balik pohon itu. Lihatlah."

Dilanda kebingungan juga penasaran, Jungkook berjalan menuju tempat yang dimaksud. Seketika napasnya tercekat melihat apa yang berada di sana. Sesuatu yang menguarkan aroma busuk.

"Dia alasanku sampai bisa berakhir seperti ini, Kook-ah."

Spontan Jungkook berpaling pada Taehyung dengan mata membola.

Tidak. Bagaimana mungkin?! Kim Taehyung, kenapa kau menyedihkan sekali....



———•———
🌚

ZERO O'CLOCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang