🌈 WY. 15 🌈

1K 121 11
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Hai Chingu 👋👋

Emm kan gini, maaf sebelumnya, sebentar lagi kan aku mau UTBK, nah mungkin aku mulai sekarang bakal jarang update, mungkin aku bakal update seminggu sekali, karena emang aku mau prepare belajar buat UTBK.

Tolong dukungan dan doanya, ya semoga aku bisa lolos UTBK dan masuk Univ yang aku mau. Amin aminnn Ya Allah... 🙏🙏🙏🙏

Sekali lagi aku maaf banget. Buat kalian yang masih mau nunggu next chapternya, makasih banget ❤. Makasih juga vote, comment, dan buat dukungannya 👏👍

Tolong jangan bosen bosen ya.

Oke sekian dari aku.

See you in next chapter 👋👋❤❤

🍁🍁🍁🍁🍁

Tak terasa, hari yang ditunggu tunggu pun tiba yaitu hari pembukaan butik milik Tzuyu dan Sana.

Promisi Sana ternyata membuahkan hasil yang bagus. Di hari pembukaan, butik itu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang rata rata adalah kaum hawa. Dari pagi hingga sore ini, pelanggan terus berdatangan hingga Tzuyu dan Sana melewatkan makan siang mereka. Untung saja ,Bibi  Shin perhatian pada mereka. Wanita paruh baya itu sampai mengantarkan makan siang untuk keduanya.

"Tzu..." seru Sana.

"Hm?" gumam Tzuyu.

"Kenapa aku lapar lagi ya?" tanya Sana.

"Kita bekerja keras, wajar jika kita lapar" jawab Tzuyu.

Mereka sore itu tengah sedikit lengang. Jadi mereka bisa sedikit bersantai, melepas penat.

"Selepas pelanggan itu pergi, kita tutup butik nya, dan ayo cari makan" kata Tzuyu.

"Hm, arraseo" jawab Sana.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Bagaimana pembukaan butik kalian hari ini?" tanya Bibi Shin sambil menyerahkan makanan Tzuyu dan Sana.

"Tentu saja baik" jawab Sana, bangga.

"Syukurlah" respon Bibi Shin kemudian ikut mendudukkan dirinya di samping Tzuyu.

"Tapi lelah" gumam Tzuyu.

"Tapi kan menyenangkan melihat banyak orang menyukai pakaian pakaian buatan kita," kata Sana tak mau kalah sambil memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

"Hm, terserah dirimu" respon Tzuyu.

"Jika kalian mau, aku bisa mengantarkan makan siang untuk kalian setiap hari" kata Bibi Shin.

"Oh, boleh, Bibi" jawab Sana, antusias. "Maukan, Tzu?" tanya Sana pada Tzuyu

"Ya tentu, Bi. Kami malah tak kesusahan mencari makan siang" jawab Tzuyu.

"Baiklah kalau begitu" kata Bibi Shin senang pula.

"Kedai Bibi selalu ramai" kata Tzuyu sambil mengedarkan padangannya ke sekeliling.

Bibi Shin mengikuti arah pandangan Tzuyu. "Tidak juga. Ramai ketika jam makan siang tiba" jawab Bibi Shin.

"Aninde. Saat bukan jam makan siang saja, sudah ramai. Bibi jangan merendah, memang masakan disini enak" tutur Tzuyu.

"Ahhhh..., sudahlah kalian lanjut makan saja. Bibi tinggal dulu kalau begitu" Bibi Shin lalu bangkit dari duduknya dan pergi ke arah dapur.

Tzuyu dan Sana kemudian melanjutkan makan mereka sebelum pulang kerumah sore itu.

Without You [Jaehyun × Tzuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang