Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lagi, hari ini bukan air yang memenuhi permukaan bumi. Sebab musim telah menginjak diakhir warsa. Serpihan dingin berwana putih mengisi setiap bidang. Salju memang menjadi kesukaan anak-anak untuk bermain.
Benda dingin itu telah menebal di area taman. Libur musim dingin memang masih berlangsung, tapi hanya ada beberapa anak kecil di tempat itu. Salah kedua dari mereka adalah gadis Choi dengan teman dekatnya yang kebetulan bermarga sama.
Dengan baju hangat dan sarung tangan, keduanya asik mengumpulkan salju untuk sekadar membuat dua buntalan yang nantinya berhias wajah di salah satunya.
"Jisu-ya,"
Di tengah acara mendirikan buntalan salju, Soobin kecil memanggil rekannya.
"Apa?" Jisu kecil pun menyahut tanpa berhenti menepuk bagian atas bola salju setinggi dirinya.
"Saat besar nanti apa yang akan kau lakukan?" ucap anak lelaki itu.
"Aku akan kuliah di SNU," gadis kecil itu pun langsung menjawab.
Ia yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengatakan demikian tanpa ragu.
"Tapi jika ingin kuliah kau harus terus belajar."
Jisu pun mengangguk. "Aku suka belajar."
"Aku tidak suka belajar,"
"Aku tahu,"
"Tapi aku ingin terus bersamamu, bagaimana caranya?"
"Kalau begitu belajarlah dan kita pergi ke sekolah yang sama."
"Tapi belajar itu membosankan."
Beberapa menit terlewat tanpa jawaban. Sebab Jisu kecil terlihat tengah berpikir sebelum berucap.
"Lakukan saja sesukamu Soobin-ah. Aku tidak masalah jauh denganmu."
Lantas Soobin yang tengah berdiri kini bergeming menatap gadis yang masih sibuk sendiri. Ia sedikit kecewa karena keinginan kecilnya untuk terus berada di samping temannya itu mungkin jadi sulit dikabulkan.
Kalau begitu aku akan mendukung mimpimu saja, dan sampai saat itu aku akan melihatmu dari jauh.
