°•Chappter 1•°

28.4K 1.2K 29
                                    


SEBAGIAN CAHPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.

Jangan lupa pencet Bintang di pojok kiri bawah sama Comment yaaa Gratis kok Geratis hehe:)

Happy Reading♡

☃️☃️☃️

"REYNA, BANGUN WOY UDAH SIANG!!!"

Gadis berambut hitam agak ke coklatan, lurus, berkulit putih, dan memiliki wajah yang sangat cantik itu harus terpaksa bangun dari tidurnya, kupingnya terasa ingin meledak saat mendengar suara teriakan itu.

"Berisik! jam berapa sih emang? masih pagi juga ish," ucap gadis yang bernama Reyna sambil menutupi tubuhnya dengan selimut tebalnya.

Cklekk

Suara pintu kamar Reyna terbuka menampakan seorang laki-laki yang sudah memakai baju seragam lengkap sekolahnya, lelaki itu pun berkacak pinggang sambil menatap Reyna dengan tatapan tajam dan kesal.

"Woyy, lo niat sekolah gak sih Reyna Bastian Putri?! Lo, gak liat apa ini jam berapa?" omelnya.

"Aelahhh, berisik banget si Bang! iya-iya ini gue bangun!" ucapnya sambil mendudukan tubuhnya, mengucek kedua mata cokelatnya, sambil mengumpulkan nyawanya yang masih terkumpul setengah.

Dia adalah Alvarel Bastian pratama, kakak pertama dari seorang Reyna Bastian putri.

"Lebih dari 15 menit lo gak turun, gak segan-segan gue bakal ninggalin lo!" omelnya sambil memperingati Reyna.

"Ck! Iya, bawel amet sih lo Bang!" cetus Reyna lalu turun dari ranjang tidurnya.

"Sekarang lo ngapain masih disini? Udah sana, ishh, gue mau mandi duluu!" usir Reyna sambil mendorong badan Alvarel untuk keluar dari kamar nya.

Reyna pun bergegas memasuki kamar mandinya untuk menyelesaikan ritualnya.

☃️☃️☃️

"Good morning, Ma!!" Sapa Reyna begitu keras membuat Alvarel yang kini sudah duduk dimeja makan memutar kedua bola matanya.

"Morning to, sayang. Ayo cepetan sarapan, nanti kamu telat lagi," ujar Sintya.

"Lama amat, lo! Ini tuh udah telat 20 menit lebih 5 detik."

"Bacot amat si lo!! Baru juga 20 menit lewat 5 detik," ucap Reyna lalu memutar bola mata nya dengan jengah.

"Sstt, udah dong kalian tuh yah, masa masih pagi udah berantem aja? Sekali-kali akur napa, bosen Mama denger kalian berantem terus," lerai sintya.

"Dia duluan tuh ma, jadi Abang ko nyebelin banget gak bisa bikin adek nya seneng apa? Setiap hari ngajak ribut mulu, huh!" ucap Reyna kesal lalu matanya melirik ke arah Alvarel.

"Lah, Ko gue sih yang disalahin? Yang ada lo kali Rey, yang nyebelin! Lagian nih yah Mah, Mama nemuin nih anak di mana sih mah, huh!? Kesel nih Al lama-lama ama nih bocah," ujar Alvarel sambil menatap Reyna dengan tajam.

"Ish, lo tuh ya-"

"Stop! kalian itu yah mau Mama potong uang jajan kalian, hah?" mendengar ucapan sang Mama sontak Reyna dan Alvarel pun menggelengkan kepalanya cepat.

"Mama tuh kesel ya sama kalian, punya anak kok bisa nya berantem terus? cepetan abisin deh makanan kalian, abis itu berangkat, pusing Mama liat kalian berdua."

Melihat mata sang Mama yang mendelik, Alvarel dan Reyna pun saling menoleh memberi isyarat dengan anggukan seolah berkata 'Ayo, berangkat'

My Cold Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang