The Great Pretender

12: Deceiving

But there are forces that don't let you turn back and undo things, because
to do so would be to deny what is already in motion, to unwrite and erase passages, to shorten the arc of a story you don't own.

— Salvador Plascencia —

•••

•••

Februari 2015

Di dalam sebuah ruangan mini library yang mengusung desain interior model transisi—gabungan antara gaya modern dan tradisional—tepatnya terletak pada bagian atap loteng rumah berlantai tiga, seorang wanita berparas cantik saat ini sedang berkutat dengan notebooknya untuk mengerjakan tugas individu mata kuliah penulisan skenario yang memiliki tenggat waktu pengumpulan pada pekan depan.

Ruangan itu dikelilingi oleh rak dinding berwarna ivory yang senada dengan warna wallpapernya. Dalam rak itu sendiri terdapat buku-buku dan juga beberapa jenis tanaman hias seperti tumbuhan kaktus, aloevera, pachira, sukulen echeveria, dan juga bunga lavender yang sedang mekar dan mengeluarkan aroma yang segar.

Kini, wanita itu tengah duduk di salah satu sofa armless yang menghadap ke arah jendela loteng.

Walaupun terik matahari berhasil menembus ke dalam ruangan, namun suhu di sana tetap terasa sejuk berkat ac inverter yang terpasang di dekat lukisan karya vincent van gogh, tepatnya di sisi dinding sebelah barat.

Kalau boleh jujur, wanita yang akrab disapa dengan nama Talitha itu lebih menyukai ruangan ini dibandingkan ruangan lain yang berada di dalam rumah megah tersebut. Karena di dalam ruangan ini, ia bisa menikmati waktu luang dengan leluasa ... tanpa terusik kehadiran orang lain.

Hari ini merupakan hari ke-lima sejak Talitha tinggal di rumah kediaman calon suaminya yang terletak pada kawasan kompleks perumahan elit, di pusat ibu kota. Dan itu berarti, saat ini hanya selang sehari dari hari pernikahannya yang akan dilaksanakan besok lusa.