Everything that happens to you matters to me.
— Cassandra Clare —
•••
•••
17 Juni 2020
Akaroa, New ZealandDikarenakan hari ini merupakan hari terakhir dari rangkaian perjalanan mereka sebelum kembali ke Indonesia esok hari, seluruh staf dan kru HeFUn akan mengadakan acara gathering di tengah padang rumput bernama Banks Peninsula—kawasan semenanjung pesisir pantai timur Pulau Selatan Selandia Baru.
Setelah mengemasi barang-barang yang mereka bawa dari atas kapal ke dalam bus yang akan membawa mereka dari Akaroa Harbour, mereka pun mulai berangkat menuju lokasi acara pada pukul delapan pagi.
Begitu bus yang ditumpanginya telah sampai di lokasi gathering, Tian bisa melihat bahwa sudah ada rombongan bus lain yang lebih dahulu sampai di sana.
Sambil membawa Gaby yang tertidur dengan bersandar di atas pundaknya, Tian berjalan dengan hati-hati menuju pohon rindang dan berteduh di bawahnya agar putri kecilnya itu terhindar dari sengatan matahari.
Setelah membenarkan posisi tidur Gaby di atas pangkuannya, dari kejauhan ia memperhatikan Talitha yang sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk makan siang nanti bersama Audrey, Airin, Kalyssa, dan juga kru wanita lainnya. Sedangkan para pria bertugas untuk menyiapkan acara lomba yang rencananya akan diadakan sebelum makan siang.
“Can't take your eyes away from her, huh?”
Sebastian menolehkan kepalanya ke sumber suara lalu ia melihat seorang pria berperawakan tinggi yang kini sudah berdiri di dekatnya.
Andregata Hadi Wibawa, sahabat dekat Talitha semasa kuliah di jurusan sastra.
Pria yang biasa dipanggil Rega itu turut duduk di atas rerumputan, menikmati semilir angin yang berhembus dari segala arah hingga membuat helaian rambut ikal miliknya berterbangan.
YOU ARE READING
The Great Pretender
Fanfiction[𝙊𝙉 𝙃𝙊𝙇𝘿] 𝑾𝒊𝒍𝒍 𝒘𝒆 𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒉𝒂𝒗𝒆 𝒂 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒓 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒘𝒆 𝒇𝒐𝒓𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒐𝒏𝒍𝒚 𝒃𝒆 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈? So, let me tell you a story. Maybe this story is a bit cliché, but i hope you'll understand why i decide...