Kebencian.

1.6K 174 10
                                    






Sudah dua hari ini jisoo berada dirumah sakit menemani anak sahabat papanya,jisoo bertanya-tanya memangnya gak ada keluarga lain gitu selain papanya.

Kalo gini ribet di jisoonya dia juga harus kuliah pasti banyak tugas dari dosennya,dan dengan seenaknya sang papa berucap langsung kepada dosennya,bahwa jisoo ada urusan penting soal keluarga.
Hello!! Penting dimananya ini? Jisoo dan Suho cuma temenan, mentang-mentang Suho anak rekan bisnisnya malah jisoo yang jadi korban.

"Jiss!"

"Ebuset kaget" jisoo tersadar dari lamunannya. "Kenapa?" tanyanya kepada suho. Tadi pagi Suho memang sudah siuman dan sekarang sedang dalam tahap pemulihan saja.

"Lo gak pulang?" Ucapan Suho membuat jisoo menatap kearahnya "Lo nanya gue,atau nyuruh gue pulang?"

"Dua-duanya"
Jisoo menarik nafasnya dalam-dalam namun sebelum jisoo mengeluarkan kata-kata dari mulutnya Suho terlebih dahulu memotong "jangan protes gue gak suka"

"Lo tuh bener-bener ya!" Geram jisoo.
"Apaan?" Delik Suho. "Ngga tau terimakasih lo,gue udah bela-belain ngga masuk kampus demi nemenin lo disini,tau gak!" Pekik jisoo.

"Gue ganyuruh lo,Kim jisoo." cibir Suho penuh tekanan.

Rasanya jisoo ingin menyuntikan cairan kedalam selang infusan Suho,yang tidak dapat membuatnya bangun kembali.

"Sana keluar,gue pengen sendiri" ujar Suho menyuruh jisoo keluar.

"Bener-bener ya Lo!" Geram jisoo lalu menghentakkan kakinya keluar dari ruangan tersebut.
.
.
.
Jisoo memilih duduk diantara kursi yang tersedia didepan kamar RS sambil memainkan handphone nya.

"Permisi,apakah anda yang bernama jisoo"

Jisoo mendongak melihat siapa yang_ Astaga! Ternyata yang memanggilnya adalah seorang polisi.

"Mbak jisoo?" Tutur polisi tersebut dan jisoo mengangguk.

"Saya kemari ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada Suho tentang kecelakaan lalulintas hari lalu" ujarnya

Jisoo mengangguk paham karena polisi tersebut sudah menghubunginya tadi pagi,lalu ia mempersilahkan polisi tersebut masuk ke ruangan Suho.
.
.
.


Teman-teman taeyong menatap heran kearah nya,entah mengapa dia pun tak tahu.

"Lo beruntung yong,lo beruntung anjir" heboh doyoung. "Apaan sih njing.." tatap taeyong heran.

"Ternyata disini posisi lo nabrak bukan ditabrak!" Suara Taeil.

"Dan lo harus tahu,yang ditabrak sama Lo itu anak yang mempunyai banyak cabang rumah sakit terbesar " tambah doyoung.

"Terus?" Tanya taeyong.
"Lo bego apa gimana sih!" Kesal yuta

"Lo beruntung karena kasus ini gak diperpanjang sampe jalur hukum dan intinya lo bebas,ya walaupun Lo harus bayar denda kerusakan mobilnya sih" cerocos Johnny.

Diruangan taeyong hanya terdapat Taeil,Johnny,yuta,doyoung dan mamanya taeyong yang sedang ada keperluan diluar ruangan.

"Lo pada serius?terus yang bayar denda gue siapa?" Tanya taeyong

My Girl || Taesoo {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang