Bab 3

533 50 0
                                    

Perawat Company perusahaan yang berkecimpung di dunia pariwisata ini memiliki banyak cabang di setiap negara. Tak heran bahwa perusahaan ini cukup terkenal di kalangan pebisnis dunia. CEO perusahaan ini adalah putra tunggal dari Perawat Company. Namanya Krist Perawat wajahnya tampan dan menawan, menampilkan lensung pipit saat tersenyum. Membuat nilai tersendiri untuk CEO tampan ini.

Krist di bantu adik sepupunya Perth tanapon dan Win metawin dalam menjalankan perusahaan. Dapat dibilang Perawat Company di kendalikan oleh tiga orang ini. Namun kepemimpinan masih dilakukan oleh Krist seorang
Di depan pintu masuk perusahaan tersebut, tampak pria berkacamata bulat dengan seragam karyawan berdiri menatap pintu di kaca depannya.

Ia adalah Singto Prachaya, polisi berumur 22 tahun yang sekarang tengah menyamar sebagai karyawan.

Singto melangkah masuk kedalm perusahaan dan bersikap senormal mungkin.

***

"Kanan kak.. Itu kanan lagi" komando Nanon yang masih fokus pada hpnya, kepada Earth.

"Bagi pedang non!!"

"Nih, eeh argh"

Kalimat game over terpampang di layar HP masing masing. Membuat Nanon mengacak acak rambutnya frustasi. Sedangkan Earth hanya menampilkan cengiran sok polosnya.

"Hehehe maaf Non" ujar Earth dengan cengiran khasnya.

Dalam hati, Nanon sudah mengumpat serapah pada si wakil kepala ini. Namun apa daya, ia terlalu takut. Selain karena jabatan orang di sampingnya ini lebih tinggi. Badan kekar dan berotot Earth tak sebanding dengan miliki Nanon.

Nanon menghela nafas kasar, tiba tiba di belakang mereka muncul Ohm.

"PADA MAEN APA GAES!!" teriak Ohm di belakang mereka.

"Anjiir, bangsat, kaget asw lu!!" umpat Nanon pada Ohm sebagai pelampiasan.

"Selow Non, selow" sahut Ohm sembari mendudukan diri di samping Nanon.

"Eeh gue ke kanti dulu yaq, makan" Earth berdiri kemudian berjalan menuju kantin bersama saint yang kebetulan juga ingin ke sana.

Chimon dan Rean baru keluar dari tempat forensik. Mereka berbincang sebentar dengan Gun di sana. Lebih tepatnya Chimom dan Gun yang berbincang. Sedangkan Rean? Ia lebih memilih sibuk melihat peralatan disana yang nampaknya lebih menarik.

"Eeh Rean rebahan di sono yok" ujar Chimon menunjuk sofa di depan Ohm dan Nanon.

"Ya, tapi gue mau beli minum dulu" Chimon mengangguk, ia berjalan menuju sofa tersebut.

Nanon menatap sinis pada Chimon yang berada di depannya. Sedangkan Ohm? sibuk menatap Nanon. Chimon? Dia rebahan di sofa dengan damai tanpa memperdulikan tatapan Nanon.

"Hai Chimon nama gue Ohm" sapa Ohm.

"Gue Chimon Wachirawit tamvan calon presiden masa depan." sahut Chimon narsis.

"Idih jijiq akoeh" ujar Nanon membuat gesture muntah. Namun tak digubris oleh Chimon. Rean datang membawa sprite dan fanta.

"Nanon lu di panggil kak Tay sama New, mereka di ruangan Off"

"Eeeh lu juga deng mon" ucap Rean, melempar fanta ke arah Chimon.

Police in the sky [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang