Chapter 11

31 8 2
                                    

Tak ada kebetulan dalam takdir,suatu saat takdir pasti akan datang.

•••

"Kak ganteng? " tanya Alif dengan muka yang sangat senang.

"Eh,Alif" jawab Rama dengan tersenyum manis kepada Alif.

"Eh bocil, lo siapa hm?" tanya Tj pada Alif yang sedang berbincang bincang seru dengan Rama.

"Nama aku Alif, bukan bocil!" bentak Alif.

"Eh, santuy dong"

"Alif,ayo balik ke meja kita lagi" ucap Anya lalu menarik lengan Alif agar segera pergi dari tempat Rama dkk.

"Gak! Alif mau disini sama kak ganteng" tolak Alif lalu langsung menepis tangan Anya.

"Gak! Ayo!" paksa Anya kembali menarik lengan Alif.

"Jangan kasar sama anak kecil." Ketus Rama.

"Bukan urusan lo!" ujar Anya.

"Owh,ternyata bocil ini adek lo?" tanya Tj sembari meminum minuman yang sudah ia pesan sejak tadi.

"Iya, kenapa?!" ketus Anya.

"Pantesan kelaukannya sam---"

"Lo belum pernah ngerasain ini ya,hm?" Nentang Anya,sembari mengepalkan tangannya ke arah muka Tj dengan mata yang tajam.

"Eh, canda kali" Tj pun sontak melotot dan langsung menelan ludah nya kasar.

Anya pun berusaha menahan amarahnya saat ini. Ia tahu bahwa saat ini ia sedang berada ditempat umum.

Elia, Dira, dan Syifa yang melihat Anya bertengakar dengan Rama dkk pun segera menghampiri mereka semua yang sedang beradu mulut.

"Gawat, ayo kesana" Ajak Dira, dan hanya diangguki oleh Elia dan Syifa.

Anya pun mencoba membujuk Alif dengan lembut, supaya Alif mau mendengarkan apa kata Anya.

"Alif, ayo pulang. Bunda pasti udah pulang, pasti bunda bawa makanan yang banyak buat Alif sama kak Any. Ikut kak Any pulang ya? " bujuk Anya dengan lembut.

"Coba kalo sikap lo selembut ini" batin seseorang.

"Tapi Alif mau sama kak ganteng" keukeuh Alif.

"Alif kita pulang dulu ya, ntar kita main lagi sama kak ganteng" bujuk Syifa yang sudah berada di sana dengan Dira dan Elia.

"Benelan ya kak ganteng?" Tanya Alif sembari menoleh ke arah Rama.

"iya boy, pasti."

"Yaudah,sekarang pulang dulu ya" Ajak Anya. Alif pun hanya mengangguk.

Anya dkk pun lantas pergi meninggalkan restoran setelah membayar pesanan yang mereka pesan tadi. Dan langsung menuju tempat yang ia tujui, rumah. Rumahnya Anya,oke.

•••

"Any, gue mau nanya" syifa pun yang sedang menyetir menoleh sekilas ke arah Anya yang berada di sampingnya.

"Nanya apa?" ucap Anya yang sedang memangku Alif yang sudah tertidur.

"Kenapa sih,setiap lo ketemu sama Rama lo selalu ribut sama dia" to the point,Syifa.

"Gue benci sama dia." ketus Anya.

"Benar benar cin--- aww sakit ogeb!" ringis Dira. Ketika Elia memukul lengannya.

"Diem makanya." ucap Elia memberi peringatan. Karena suasana nya saat ini sangat tidak mendukung untuk bercanda.

"Gue gak bakal suka, apalagi cinta sama cowo kaya dia!" Anya pun meninggikan nada suaranya.

"Gak boleh gitu loh Any, ntar kemakan omongan sendiri" peringat Syifa.

"Gak akan." Yakin Anya.

Ketiga nya pun mengembuskan nafasnya pelan. Mereka bertiga yakin bahwa suatu saat nanti Anya dan Rama akan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya. Tidak ada keributan lagi diantara mereka, semuanya hanya diam dan menikmati suasana perjalanan yang sangat ramai.






Assalamualaikum?
Maaf ni baru up hehe😅
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya, dengan cara Vote+komen cerita ini, oke?👍

Trimakasih!!❤

{Happy Reading🌹}


Bad Boy VS Bad GirlWhere stories live. Discover now