Ngambek

69 10 3
                                    

⚠️Awas gumoh lagi⚠️

Hangyul telat sampe sekolah. Sudah bisa ditebak sih itu. Jaehyun baru ingat Hangyul, saat jam masuk sudah lewat 5 menit. Itu pun sadar karena berpuluh-puluh pesan dan panggilan masuk dari Hangyul.

Jaehyun masih bisa tenang kalo Hangyul ngomel sepanjang jalan kenangan, tapi ini boro-boro ngomel, Hangyul diam seribu bahasa. Sudah siaga 1 kalo begini. Diamnya Hangyul itu bahaya. Maksudnya Hangyul pasti udah marah banget. Mau ngadu ke Wonwoo tapi Jaehyun yang salah. Udahlah habis ini Jaehyun harus siap-siap nginep di rumah Yugyeom. Udah pasti nggak aman di rumah.

Balik lagi ke Hangyul. Sekarang bocah itu lagi diomelin sama Bu Kahi. Memang apesnya Hangyul, udah telat yang piket guru galak lagi. Hangyul kan jadi nggak bisa kabur. Pokoknya ini semua salahnya Jaehyun!

"Bagaskara Hangyul! Kamu ini langganan telat ya, saya sudah bingung mau ngehukum kamu kayak gimana lagi. Memangnya kamu ini tidak capek setiap hari dihukum? Sudah sana kamu bersihin lapangan olahraga. Kalau udah beres segera ke ruang BK," bu Kahi ngomel panjang lebar

"Iya bu, maaf," ucap Hangyul, lalu segera menuju lapangan.

Hangyul bersih-bersih lapangan yang luasnya minta ampun, tidak sendiri sih banyak juga yang telat. Masalahnya sekarang itu jam olahraga kelas gebetannya. Malu atuh dilihatin gebetan waktu lagi mbabu begini. Bisa turun pamor seorang Bagaskara Hangyul Triadmadja.

"Loh Gas, kamu telat lagi?" suara dari sang gebetan menyapa telinga Hangyul.

"Hehe, iya Han," jawab Hangyul malu.

"Lain kali jangan telat dong, Gas. Nggak malu sama adek kelas apa?" ceramah sang gebetan.

"Sebenernya tadi itu aku nggak telat kok, ini gara-gara nungguin Mas Dimas tadi," Hangyul beralasan.

"Alasan aja kamu tuh! Ya udah deh, aku mau ngumpul dulu, kamu semangat ya bersihin lapangannya,"

"Siaaap, Han," ucap Hangyul semangat.

Yohan Firman Syahputra, gebetan Hangyul yang kalem dan sopan, berhasil bikin Hangyul yang tadinya ngedumel jadi ikhlas lahir batin. Berkah juga telat, jadinya bisa disemangatin gebetan.

***

Bunyi bel istirahat emang lebih merdu daripada musik apapun. Hangyul udah semangat banget mau jajan dikantin sebelum Jihoon Angkasa si lambe turah SMA 17 dateng nyamperin dia.

"Gaas! Bagaas, gue ada hot news nih, lo kudu nyiapin mental sama hati dulu kalo mau denger," ucap Jihoon.

"Apaan sih, As? Kalo bukan soal ayang Yohan gue nggak mau denger ya!" jawab Hangyul.

"Yailaaah Gas, justru karena ini soal gebetan lo, makanya gue nyamperin lo!" kata Jihoon ngegas.

"Ya udah buruan apaan," Hangyul tidak kalah ngegas.

"Barusan Yohan jadian sama si Adit!"

"HAH!? ADIT SIAPE SIH AS!?" Hangyul yang kaget langsung teriak dikupingnya Jihoon.

"Ya Aditya Yuvin lah Gaas, siapa lagi yang deket sama Yohan kalo bukan Aditya Yuvin,"

"Oalah jancok kalah maneh sak langkah (oalah kalah lagi satu langkah)," Hangyul meratapi nasib.

"Sabar talah, Gas, piye nek awakmu nraktir aku ae, ben lego atine (sabar dong, Gas, gimana kalo kamu traktir aku aja, biar hatinya lega)," Jihoon jadi ikutan pake bahasa jawa ngedenger Hangyul ngomong bahasa jawa.

"Nraktir matamu a! Aku iki patah hati, As kok, malah dikongkon nraktir kon! Kon iki dadi konco ojo mbadog tok pikirane! (Traktir matamu! Aku ini patah hati, As, kok malah disuruh traktir kamu! Kamu jadi temen tuh jangan jajan terus pikirannya!)" Hangyul misuh ke Jihoon.

"Santai dong bos, masih ada ikan di laut, kalo nggak jadi sama yang ini, sama kak Mahen leh uga," kata jihoon sambil naik turunin alisnya.

"Matane picek! Gue tuh seme tulen ya, As," Hangyul langsung misuh begitu nama kakak kelas yang suka ngecengin dia disebut sama Jihoon.

"Sak karepmu lah! (terserahmu lah!)" ucap Jihoon lelah, kemudian ninggalin Hangyul sendirian meratapi nasib percintaannya.

***

Pulangnya, Hangyul yang lagi mau pesen ojol ngelihat Yohan sendirian di depan gerbang, langsung nyamperin. Selama janur kuning belum melengkung dan bendera putih tanda menyerah belum berkibar Hangyul bakal pepet terus tanpa mundur.

"Lho Han, sendirian aja kamu," sapa Hangyul.

"Eh, Bagas. Iya nih lagi nungguin Adit ngambil motor," kata Yohan sambil senyum. Hangyul mau ambyar tapi kok Yohan malah nyebut nama si kunyuk kan nggak like Hangyul tuh.

"Oh, iya selamat ya, Han, katanya kamu udah jadian sama Adit," Hangyul ngomong gini tuh sebenernya sama sekali nggak ikhlas. Smile outside cry inside.

"Hehe makasih, Gas. Kamu nggak pulang?" tanya Yohan.

"Ini lagi nunggu ojol kok, Han," jawab Hangyul.

Nggak lama setelah perbincangan menyakitkan hati Hangyul ini, sosok yang dari tadi bikin Hangyul kepanasan muncul sambil mengendarai Yamaha XSR155. Motor yang jadi idaman Hangyul dari lama. Makin iri dengki saja hati Hangyul.

"Ayo yang," kata Yuvin ngajak pulang Yohan.

"Duluan ya, Gas," kata Yohan.

"Iya, hati-hati," kata Hangyul sambil senyum padahal dalam hati udah ngabsen penghuni kebun binatang. 

Motor Yuvin melaju kencang. Sengaja digas di depan Hangyul. Bikin cowok manis yang mengaku manly itu misuh-misuh dalam hati. Pokoknya Hangyul nggak mau kalah dari si begundal Yuvin! Habis ini dia mau minta dibeliin motor sama Daddy Yunho.

@ TBC @

J'antjoequeWhere stories live. Discover now