1: Sang Pemotret

85 12 0
                                    

────────────────────

Namanya Kasalira, dia cuma punya banyak mimpi.

Gadis itu- Kasalira, mendudukkan tubuhnya di sebuah bangku taman. Tangan panjangnya sibuk memijit laptop yang terduduk diatas pangkuannya.

Tapi Kasa tidak pernah berusaha untuk mencapai semua mimpinya.

CKREK!

Tatapan Kasa yang semula terfokus pada layar laptop langsung beralih pada laki-laki dengan kamera didepannya.

"Excuse me?"

Laki-laki itu- yang masih sibuk dengan kameranya langsung menoleh. Dia tertawa kecil lalu duduk disamping Kasa dan mengambil coffee milik gadis itu untuk meneguknya.

Kasa murka. Yah, siapapun akan murka bila bertemu lelaki asing tak sopan seperti itu.

"Memotret orang tanpa ijin dan mengambil minumannya, sepertinya anda benar-benar tidak punya rasa malu." Ujar Kasa tegas.
Lelaki itu kembali tersenyum, lalu mendapati kameranya kembali dan mengarahkannya pada Kasa. Tangan Kasa refleks menutupi wajahnya.

"Mau lo apa?" tanya Kasa setelah berhasil menghentikan lelaki itu.

"Apa?"

"What do you want?"

"You."

"What- dasar sinting!" umpat Kasa, tangannya langsung bergegas membereskan barang-barangnya hendak meninggalkan laki-laki gila disampingnya.

Laki-laki itu tertawa, lagi. Siapapun laki-laki itu, Kasa benar-benar ingin melemparinya dengan batu.

"Kasalira... Nadhesta?" eja laki-laki itu sambil melihat hasil jepretannya. Kasa yang sudah beranjak dari duduknya otomatis menoleh kembali.

"Mau rokok?" ujar laki-laki itu sambil menyunggingkan senyumnya.

────────────────────

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kalau Boleh Aku BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang