flashback kehidupan Zoya 4

286 13 1
                                    

"Kamu pindah!" Pinta Zoya sambil mendorong bahu Jisung.

"Janji kamu dulu," Timpal Jisung.

"Yang mana?" Tanya Zoya pura-pura tak ingat.

"Yang tadi sebelum mandi," Jawab Jisung dengan raut wajah kesal.

"Tetap saja aku tak ingat," Timpal Zoya sambil duduk di tengah kasur.

"Ck tadi kamu janji bakalan mau jadi pacar aku!" Kata Jisung gregetan.

"Emang iya?" Tanya Zoya.

"Ck terserah kau saja!" Jawab Jisung sambil mengambil baju dan perlatan mandi lalu masuk kekamar mandi dab di ikuti bunyi pintu di banting. Sedangkan Zoya hanya masa bodoh dan memilih mengistirahatkan tubuhnya.

Tak lama kemudian Jisung keluar dengan baju santai lalu keluar dari kamar hotel. Zoya yang masih bangun mengintip dari balik selimut.

"Kemana tuh orang?" Gumam Zoya sambil bangkit dari ranjang lalu mengambil jacket Levi'snya dan maaker yang ia beli di mall dekat bandara dari dalam koper lalu keluar mengikuti Jisung.

Sekarang mereka ada di club dengan jarak yang lumayan jauh. Disitu Jisung tampak tengah meminum minuman berakohol tinggi Zoya yang melihat hanya menggelengkan kepala sambil masih memantau.

"Ck anak siapa sih dia lebay banget," Gumam Zoya sambil duduk sendirian di sofa pojok.

Setengah jam kemudian Jisung sudah menghabiskan dua setengah botol minuman berakohol tersebut dan sekarang kondisinya tengah mabuk namun masih bisa mengendalikan diri.

"Ck pasti akan merepotkan," Guman Zoya. Setelah Zoya berkata seperti itu seorang jalang menghampiri Jisung dengan meliyuk-liyukkan tubuhnya yang membuat Zoya jijik melihatnya.

Zoya panas melihat jalang keji itu meraba dada Jisung diluar bajunya tanpa perlawanan dari Jisung, tanpa pikir panjang Zoya menghampiri jalang itu.

"Maaf nona apa saya boleh tahu dia siapa anda?" Tanya Zoya pura-pura ramah, sedangkan Jisung hanya diam tanpa melihat ntah tak tahu atau emang pura-pura tak tahu atau bisa jadi ini mimpi fikirnya.

"Ck ganggu saja, ini kekasih gue!" Jawabnya dengan nada keras.

"Santai mbak jalang, mana mau di sama kamu," Timpal Zoya sambil menepis kasar tangan jalang itu dari dada Jisung.

"Lo yang santai! Jelas-jelas ini kekasih gue lo aja yang nggak percaya," Teriak Jalang itu tak terima lalu mengambil ancang-ancang menampar.

"Arghh!" Teriak si jalang ketika Zoya dengan santai menangkis tamparan yang melayang lalu memelintirnya yang membuat jalang itu berputar menghadap kebelakang.

"Gimana mbak jalang yang terhormat eh maksudnya uang mbak jalangnya?" Tanya Zoya dengan nada remeh.

"Maaf lepasin gue!" Teriaknya.

"Oke," Timpal Zoya sambil melepaskan tangannya. Zoya tak bodoh ia tahu apa yang akab dilakukan jalang itu lewat gerak geriknya.

Brukk! Bunyi suara tendangan yang di iringi teriakan menggema di seluruh penjuru club yang seketika membuat suara bising bertukar menjadi sunyi.

Ya itu Zoya. Dia menendang bibir jalang itu dengan keras menggunakan ujung hilsnya yang membuat bibir itu hancur ketika jalang itu nekat akan mencium bibir Jisung.

Setelah itu Zoya menarik Jisung keluar, Jisung yang di tarikpun hanya pasrah.

Diperjalanan

"Ngapain disini?" Tanya Zoya sambil bersedekap dada. Jisung hanya menjawab dengan mengidikkan bahunya.

"Ck jawab tuh yang bener!" Teriak Zoya sambil pergi meninggalkan Jisung sendirian. Begitupun Jisung dia pergi berjalan pulang ke hotel namun tidak dengan Zoya yang mampir ke cafe yang buka 24 jam.

2 jam kemudian Zoyapun pulang dan merebahkab tubuhnya disamping tubuh Jisung yang sudah tidur bisa disebut pura-pura tidur. Jisung yang awal niatnya minta maaf harus di undur karena Zoya sudah tertidur.

Jisung membalikkan tubuhnya lalu memeluk Zoya yang membelakanginya dengan kepala dileher Zoya, Zoya hanya tertidur tanpa merasa terganggu sedikitpun.

***

Jam 3 dini hari.

Zoyapun bangun dari nyenyaknya walaupun hanya sekitar +-3 jam lalu mengucek matanya pelan. Zoyapun syok ketika tangan kekar melingkar di perutnya sontak di melepas kasar tangan Jisung yang membuat pemilik tangan terbangun.

"Ngapain peluk-peluk!?" Bentak Zoya sambil berdiri.

"Maaf," Lirih Jisung sambil duduk dipinggir ranjang.

"Ga guna Sung ga guna!" Teriak Zoya sambil mengambil pakaian lalu masuk ke kamar mandi.

Tak lama kemudian Zoya keluar dengan baju T-shirt yang tembus pandang kaya jaring-jaring dari bawah dadanya, lalu celana levi's pendek setengah paha dipadukan stoking lalu tak lupa jacket levi'snya yang sobek di bahunya yang memperlihatkan bahu mulusnya, dan sepatu hils model bots tak lupa tambut yang tergerai bebas sebatas punggung itu dan semua yang dikenakan Zoya berwarna hitam. Jisung yang melihat itu hanya bisa melongo sambil menelan ludahnya kasar.

"Cepetan mandi!" Pinta Zoya sambil mengambil beberapa pistol, pisau, dan jarum yang ia buat lalu ia letakkab di belakang jacketnya. Jisung hanya diam dengan wajah tegang lalu berdiri mengambil baju dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tak lama kemudian Jisung keluar dengan baju T-shirt hitam polos, lalu jacket levi's, dengan celana levi's sobek di bagian lututnya, dan snickers nya yang berwarna hitam.

"Ayo," Ajak Jisung kepada Zoya yang tengah sibuk dengan ponselnya. Zoyapun menyelipkan ponsel berlogo apple di gigit itu ke dalam saku celananya. Lalu merekapun gerak cepat dengan helicopter milik Zoya yang sudah di desain sedemikian rupa yang didalamnya banyak senjata mematikan.

Abak buah mereka yang sudah menunggu di tengah jalan mengikuti helicopter itu dengan mobil, dan juga ada beberapa helicopter yang baru take off dari beberapa titik terbang di belakang helicopter Zoya.

Di udara ada sekitar 10 buah helicopter 5 unit yang berlambangkan mafia hole demise dengan logo sebuah lingkaran bulat hitam dengan senyuman lebar yang berasal dari mulut robek yang terkesan creepy disana tak lupa sepasang tanduk runcing didalamnya. Dan 5 unit lagi yang berlambangkan mafia winner yang berlambangkan mahkota gold dengan ujung yang sangat runcing dimana ujungnya terdapat warna merah yang menandakan itu darah.

Lalu seratus unit mobil jeep berbagai jenis. Mereka menyiapkan itu karena mereka tahu tempat itu juga di jaga ratusan bahkan ribuan penjaga. Bahkab disana Zoya dan Jisungpun sudah menyiapkan ratusan anak buah tersembunyi untuk memantau kegiatab orang-orang itu.

Di dalan helicopter suasana menjadi canggung hanya ada bunyi baling-baling helicopter yang berbunyi keras sedangkan kedua manusia itu tengah fokus dengan fikirannya.

Zoya dan Jisung sudah tahu dimana Chaenyol dan Zico menyekap kakek dan adik perempuan Jisung mereka tahu dari anak buah mereka.

Sekarang mereka tak bisa berbuat gegabah karena mafia licik itu sudah sedikit mengendus tentang rencana Zoya dan Jisung namun tak tahu kapan taggal penyerbuan, karena salah satu anak buahnya berkhianat dengan sigap Diego menangkap tikus kecil itu dan meletakkannya dikandang Singa orang tua Zoya.

Kalau mereka gegabah sedikit saja maka dua nyawa sekaligus akan melayang sia-sia, maka dari itu helicopter mereka mendarat 1/2 km dari markas si licik Chaenyol namun tetap jauh licik si imut Park Jisung. Dia sudah merencanakan acara membombardirkan markas Chaenyol beserta anak buahnya.

see you next part guys, vote, comment, follow wattpad, follow ig ciluthfiyyah_0604

MY DEMON HUSBANDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin