6

7.6K 1.1K 140
                                    

"Jadi, beneran? Soal lo yang disiksa Taeyong?" Hyunjin menyodorkan batang rokok yang langsung diterima oleh Mark begitu saja.

Mark mengangguk, menyalakan rokok yang sudah diapit oleh jari serta mulutnya. Ia mengeluarkan asap dari mulut setelahnya.

"Berita udah nyebar?" Mark mengangkat sebelah alisnya.

Hyunjin mengangkat bahu. "Tidak mungkin. Mana ada yang berani nyebar berita, lo taukan galaknya Taeyong gimana."

Mark tertawa meremehkan. "Tapi gue gak takut," ucap Mark. Hyunjin membelakan matanya.

"Yang benar? Lo udah disiksa sama dia, terus lo bilang gitu? Ckck, gue kasih sertifikat juga," ucap Hyunjin.

"Dia sama-sama manusia. Gue gak bisa berontak waktu itu. Kalau dia ngaku kuat kenapa ngajak dua orang buat megang tangan gue?" Mark menyandarkan tubuhnya. Menatap Hyunjin yang duduk di dinding pembatas.

Hyunjin turun, menghampiri Mark dan menepuk pundaknya. "Hajar balik mau? Pulang sekolah sekarang di rooftop. Lo tunggu Taeyong di sini, nanti gue jebak dia dengan bawa-bawa nama Jaehyun. Gimana, setuju?"

Mark menatap Hyunjin. Terukir senyum miring di wajahnya.

"Deal."

P A C A R A N

"Taeyong." Hyunjin memanggil Waketos sekolahnya itu. Yang terkenal angkuh dan galak.

"Iya, kenapa?" Lihatlah, nada suaranya bahkan tidak bersahabat sama sekali.

"Jaehyun. Nunggu lo di rooftop." Hyunjin menatap Taeyong, penuh harap agar pria ini percaya.

"Jaehyun? Di rooftop? Mau apa?" tanya Taeyong.

Hyunjin mengangkat bahu. "Dia nunggu lo, cepet sana. Gue balik ya!" Hyunjin pamit pulang, setelah cukup jauh dari keberadaan Taeyong ia mengirim pesan pada Mark.

Sejauh ini, rencana berhasil. Entah apa yang terjadi selanjutnya.

Lain sisi, Mark sudah bosan menunggu kehadiran Taeyong. Dengan bantuan Jaemin, ia juga memegang kunci pintu rooftop. Mark memainkan kunci tersebut, menunggu dengan sabar kehadian Taeyong.

Pintu dibuka, ia menoleh ke samping. Selepas Taeyong berjalan jauh. Mark mengunci pintu tersebut. Menghalangi jalan kabur Taeyong.

"Nyari Jaehyun?" Mark tersenyum licik, ia mengangkat sebelah alisnya.

Taeyong refleks membalikan badan. "Kenapa adanya lo? Mana Jaehyun? Mana?!"

Mark menghampiri Taeyong. Ia berhenti saat ujung sepatunya menyentuh ujung sepatu milik Taeyong.

"Jaehyun gak di sini." Mark tersenyum penuh kemenangan.

Bugh

P A C A R A N

"Jaehyun!" Seseorang menghampiri Jaehyun, dengan nafas tersengal.

Dia Doyoung, teman baik Taeyong. "Oh, Doy. Kenapa?" Jaehyun menatap aneh pada Doyoung, wajahnya berkeringat, nafas tersengal, dan ekspresi ketakutan.

"T-Taeyong! Di rooftop!"

"Loh, dia di rooftop? Ngapain?" Jaehyun tidak mengerti. Rooftop adalah tempat terlarang di sekolahnya, hanya anak-anak bandel yang menginjakan kaki di rooftop. Entah untuk nongkrong atau menikmati rokok.

pacaran [jaemark]✔️Where stories live. Discover now