Chap 1

624 60 2
                                    

Sesui janji ceritanya bakal di rombak. Disini gak ada solange dan ada pemeran tambahan buat pasangan Apollo tapi bukan Meg. Seiring berjalannya cerita bakal di ceritain sedikit-sedikit tentang Olivia.

Selamat membaca

























Author pov

Gunung Olympus, Istana Matahari

Apollo memasang senyum manisnya dan melangkah keluar dari istana Matahari. Sebenarnya pertemuan dewan akan dimulai 30 menit lagi tapi Apollo berusaha agar tidak terlambat seperti biasanya.

Apollo terus memasang senyum manisnya, dia menyapa dewa-dewi minor yang berpapasan dengannya dengan ceria dan itu membuat dewa-dewi minor terkejut.

Sebelumnya desas-desus tentang sang dewa matahari yang sudah berubah menyebar keseluruh penjuru Olympus tapi mereka baru melihatnya kali ini karena Apollo tidak pernah keluar dari istananya selama 1 bulan ini.

Apollo menghabiskan 20 menit di alun-alun gunung Olympus menyapa para dewa-dewi minor disana dan bermain musik sebentar.

Mata hazel Apollo menatap dengan hangat istana olympus tempat tinggal ayah serta ibu tirinya. Jika dilihat dengan sangat-sangat teliti mata tersebut mengandung kegetiran yang teramat dalam.

Apollo membuka pintu dan disana sudah ada keenam dewa-dewi yang memiliki hubungan sedarah. Di tengah ruangan besar dengan pilar-pilar marmer yang menjulang tinggi yang menyangga ruangan itu duduklah Zeus. Disebelah kanan dan kirinya terdapat Poseidon dan Hera. Lalu ada Demeter yang duduk tidak jauh dari Hera. Lalu ada Hades yang diundang untuk pertemuan kali ini, dia duduk di dekat perapian bersama Hestia.

Apollo hanya mengangguk sedikit lalu segera duduk di kursinya, dia merogoh saku celana jinsnya dan berpura-pura sibuk dengan handphone ditangannya.

Semua dewa disana terlihat heran karena Apollo datang cepat sekali karena biasanya dia akan datang terlambat 7 menit tapi tidak ada yang membuka suara karena mereka tahu emosi Apollo sedang tidak stabil.

Setelah 10 menit semua dewa sudah berkumpul. Yang terakhir datang adalah Artemis, dia menatap kembarannya dengan prihatin lalu duduk di sebrang Apollo.

"Jadi, kenapa kita bekumpul saat ini? Ini belum saatnya titik balik matahari musim dingin." Athena segera bertanya begitu semua sudah berkumpul.

"Apollo, apa alasanmu mengumpulkan kami semua?" Zeus akhirnya memilih bertanya kepada putraya itu.

"Ramalan." Apollo hanya menjawab dengan singkat.

Suasana ruangan tiba-tiba menjadi tegang. Selama beberapa detik semua dewa-dewi hanya diam membisu seakan 1 kata itu menghambat darah mereka.

"Maksudmu ramalan baru? Tentang apa? Itu akan memakan waktu yang sangat lama bukan?" Poseidon bertanya. Dia terlihat tenang karena ramalan itu menurutnya akan berlangsung lama.

Mendengar kalimat itu semua segera rileks dan menghela nafas pelan. Tapi ketenangan itu hancur seketika saat Apollo memberi tahu. "Ramalan akan dimulai dalam kurun waktu 1 minggu dari sekarang dan itu artinya kita hanya memiliki waktu yang sangat mepet."

"Apa?"

"Kenapa baru sekarang memberi tahunya?"

"1 minggu? Yang benar deh!"

"Tidak terlalu gawat kan?"

"Diam!" Zeus berteriak karena semua dewa mulai berbcara secara bersamaan. "Apa bunyi ramalan itu?"

"Aku akan mengatakannya sekali saja ya! Jadi dengarkan baik-baik." Apollo melihat kesekelilingnya lalu mulai membacakan ramalan.

'10 Demigads bersama 1 orang dewa dan manusia fana akan pergi ke negeri sang penyihir.

Demigods Go To Hogwarts Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora