27.TOO LATE

404 75 56
                                    

(Play the music on mulmed)

    Dimana ini?

Kepalaku pusing sekali. Seperti ada barbel yang menghantam.

Ini jam berapa? Seokjin pasti sedang mencariku, aku..

UKH!



Kenapa minuman ini begitu pahit?!

Bahkan teh campur kopi ginseng buatan Yoon-gi tidak seburuk ini rasanya!

Uh.. kepalaku..

Aku.. bertambah pusing..

Seokjin, kau ada dimana? Apa pesta ulang tahun Daisy sudah selesai?

Aku ingin mengajakmu berpacaran setelah ini, kita sudah terbebas dari Tae--

ARGH!!!!

.. Seseorang!!!!

Seseorang sudah menyentuh tubuhku--

Seokjin,

Seokjin,

Tolong aku.

Aku.. kesakitan..

Seokjin...

***

Sebuah lagu klasik yang sedaritadi mengiringi pasangan yang ada di dalam sebuah kamar itu akhirnya berhenti setelah beberapa jam.

   Rachel membuka matanya perlahan, kedua bola matanya menyesuaikan diri dengan cahaya lampu. Ia mengerjap pelan, memaksa duduk dengan perlahan diatas kasur meski ia
merasakan perih pada bagian pusat dirinya.

"Sudah bangun?" lelaki yang amat ia benci itu kini ikut duduk di sebelahnya dengan jubah mandi emasnya. Taehyung menatap kedua bola mata Rachel seolah tidak ada apapun yang terjadi diantara mereka.

"Haus tidak? Aku ambilkan minum--"

"BRENGSEK!"

Pekik Rachel.

Tidak terasa air matanya turun perlahan, mengalir mulus melalui sela matanya yang memerah.

Rachel fikir ia sedang dirumah.

Rachel fikir ia pingsan dan Seokjin yang memapahnya pulang.

Rachel fikir ia akan terbangun dengan Seokjin memandangnya khawatir.

Tapi begitu ia merasakan pening menghantam dikepala dan perih tak berujung pada bagian wanitanya, ditambah bercak darah yang jelas pada seprai putih ranjang Taehyung, ia merasa ingin mati saja.

Taehyung tersenyum sinis. "Jadi bagaimana Rachel? Coba kau ceritakan, apa rasanya ditiduri oleh ku."

"IBLIS! KAU JAHAT TAEHYUNG! KAU BAJINGAN! KAU--AAKH!"

Gadis ini mencoba merangkak dengan selimut yang ia naikkan sebatas dada untuk menutupi tubuhnya yang tak mengenakan sehelai benangpun, saat ia turun dari kasur, perih pada pusat dirinya menyerang lagi hingga ia terjatuh dalam posisi telungkup di lantai.

"TAEHYUNG.. kau.. apa.. apa.. setega ini kau padaku?" ia menyeka air matanya. "Tolong katakan ini salah, tolong katakan ini mimpi.. aku tidak pernah berniat jahat padamu, tidak pernah ingin menyakitimu sampai kau menyentuhku, aku--"

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐬𝐢𝐬Where stories live. Discover now