07 ⚫ kuartet ganteng

2.7K 642 59
                                    

"GUE MENANG, GUE MENANG, AHHH!!!"

Petang yang sangat amat tidak selow bagi empat pemuda dari kelas 11 IPA 1, kelas Jinyoung. Hari ini, Jinyoung dan ketiga konco kentel-nyaㅡMinkyu, Renjun, dan Jeyuㅡberkumpul di pekarangan rumah Renjun sambil bermain gaple plus menikmati senja.

Tentu, bukan hanya Jeno si anak indie yang suka menikmati senja, Jinyoung dan kawan-kawan pun juga. Namun, mereka menikmati senja tanpa drip coffee seperti yang Jeno lakukan karena kalau kata Renjun, "Keburu tua gue nungguin drip coffee-nya kelar."

Kembali lagi pada kuartet ganteng dari IPA 1.

"Curang lo mah, gak asik!!" omel Jeyu pada Jinyoung.

"Dih kok gue??" tanya Jinyoung, menolak disebut curang. Lagipula, memang Jeyu saja yang tidak berbakat bermain gaple, pake nyalahin orang.

"Dah lah, lo emang gak bakat main gaple, minggir sana lo," ucap Minkyu pada Jeyu.

"Terus maksudnya lo bertiga main tapi gue ngeliatin doang gitu??" tanya Jeyu, nyolot. "Gue bukannya gak bisa ya, hanya belum terlatih."

"Walah, bacote sampeyan, mas," celetuk Minkyu.

"Dah biarin aja, daripada dia ngardus kan mending main gaple sampe muntah kartu," ucap Renjun.

Jinyoung tertawa sambil bertepuk tangan, "Wah, bener-bener Renjun mulutnya, karetnya dua."

Empat sahabat itu pun sepakat untuk menyingkirkan permainan kartu mereka, menghindari protes tak berkesudahan dari Jeyu. Pemuda tampan itu disinyalir terlalu lelah akibat selalu kalah main gaple.

Sambil menikmati indahnya pemandangan, mereka duduk-duduk santai di teras, ditemani secangkir kopi instan dari Renjun. Tak lupa, sepiring penuh gorengan penuh lemak pun turut disajikan oleh sang pemilik rumah.

"Eh, btw lo belom cerita, Young," Minkyu menggigit bakwan-nya, "tentang ketos baru, siapa dah namanya gue lupa."

"Sunwoo," ucap Renjun.

"Nah itu," lanjut Minkyu, "katanya sampe ada polisi ke sekolah?"

"Polisi? Emang separah itu?" sahut Renjun.

Sebelum mulai bercerita, Jinyoung terlebih dahulu menenggak kopinya. Pemuda itu mengangguk, "Yang nyulik si Sunwoo itu bawa senjata. Gila gak tuh, umur segitu mainannya pistol. Gue aja masih main papji."

"No sensor-sensor kleb dong, gue udah tau nih gosip-gosipnya dari saluran terpercaya," ucap Jeyu bangga.

"Dih, tau dari mana?" tanya Minkyu.

"Kayak gak tau aja, Jeyu kan ceweknya banyak," jawab Renjun. "Tapi gue kepo dah, anak sekolah kita juga?"

"Iya, tapi gue gak berani sebut nama dah, anaknya serem," jawab Jinyoung.

Yah, mengingat bagaimana Nako bisa menjadi plot twist yang sangat besar dalam kasus Sunwoo cukup membuat Jinyoung kembali merinding. Jika saja Eric tidak datang malam itu, mungkin akhir dari kisahnya akan berbeda. The Lost mungkin tidak akan ada lagi.

Ah, sudahlah, memikirkannya saja membuat Jinyoung merasa tidak nyaman.

"Gue gak nyangka sih, cuma gak terima karena Sunwoo jadi ketum, dia sampe kayak gitu," ucap Jeyu, membuat dua temannya yang lain emosi saking clueless-nya.

"Mending lo berdua aja gibah sana, yang tau ceritanya kan cuma lo berdua," omel Renjun.

"Dih marah, dih," canda Jeyu. "Ya gitu, dia gak terima kalo Sunwoo jadi ketum, terus dia pake acara nyulik Sunwoo. Untung sih Jinyoung sama temen-temennya berhasil nemuin Sunwoo."

STALEMATE: The Lost [✔]Where stories live. Discover now