5. Bisnis

2.7K 229 12
                                    

Pagi ini, Seokjin yang sudah terlihat rapi dan tampan dengan setelan jasnya yang semakin menambah ketampanannya berkali lipat tengah sibuk melihat jadwalnya selama di Jepang ini sembari menikmati sarapan paginya di dalam kamar menggunakan layanan ...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pagi ini, Seokjin yang sudah terlihat rapi dan tampan dengan setelan jasnya yang semakin menambah ketampanannya berkali lipat tengah sibuk melihat jadwalnya selama di Jepang ini sembari menikmati sarapan paginya di dalam kamar menggunakan layanan kamar hotel. Sedang fokus dengan melihat jadwal dan sarapan, ponsel Seokjin bergetar dan menampilkan nama sahabatnya pada layar ponselnya.

Dddrrrtt..ddrrrttt..

"Halo..ada apa Joon?" jawab Seokjin masih dengan menatap layar laptopnya.

"Jin..aku lupa memberitahumu bahwa selama kau di Jepang kau akan didampingi oleh asisten pribadi yang sudah disediakan oleh perusahaan yang akan bekerja sama dengan kita."

"Haaahh..kenapa harus ada asisten pribadi merepotkan saja." jawab jin dengan malas.

Namjoon yang sudah tau dengan sifat sahabatnya itupun sedikit kesal "Agar kau tak kerepotan Jin selama disana."

"Heeemm." jawab Jin singkat.

"Mungkin sebentar lagi dia akan datang ke kamarmu dan akan mendampingimu sampai ke perusahaan.

Setelah menutup panggilannya, tak lama bel pada kamar Jin berbunyi dan dengan segera Jin membukakan pintu kamarnya dengan wajah dinginnya.

"Selamat pagi tuu..aaan." sapa seorang wanita dengan menatap Jin dan terpesona akan ketampanannya dan wanita tersebut tak henti2nya menatap Jin.

"Pagi." jawab Jin singkat dengan wajah datar dan dinginnya.

Wanita tersebut tak dapat melepaskan pandangannya pada Jin dan Jin yang sadar ditatap sedemikian merasa terganggu.

"Apa kau akan menatapku seharian dan tidak bergerak sama sekali." dengan dingin Jin berkata pada wanita itu.

"Astaga..maafkan aku sajangnim yang telah lancang melihatmu seperti itu. Saya Irene, asisten pribadi anda selama di Jepang dan saya yang akan memenuhi keperluan anda selama disini." kata Irene dengan membungkuk dan meminta maaf.

"Kalau begitu mari kita berangkat, aku akan mengambil keperluanku sebentar." Jin masuk ke dalam kamar dan kemudian keluar menutup pintu kamarnya.

Jin berjalan mendahului Irene yang saat ini berjalan di belakangnya. "Astaga kenapa ada orang setampan itu namun sikapnya yang dingin membuatku sedikit takut jika didekatnya, dan dengan bodohnya aku melihat dia sampai tak berkedip hingga malu aku dibuatnya yang ketahuan melihatnya." batin Irene sambil menatap punggung dan bahu lebar orang tampan di depannya saat ini.

Saat ini Jin yang duduk di kursi penumpang dan sang asisten yang duduk di sebelah supir sedang menuju ke perusahaan yang akan melakukan kerja sama dengan perusahaannya.

"Irene-ssi..berapa lama kita akan sampai?" tanya Jin sambil membuka laptopnya dan memantau perusahaannya di Korea.

"15 menit lagi kita sampai sajangnim."

"Baik."

15 menit kemudian, Jin sampai di perusahaan dan Irene langsung mengantarkan Jin pada ruang rapat. Sampainya di ruang rapat, Jin disambut oleh CEO dan beberapa karyawan yang mengikuti rapat dengan membungkukkan badan.

"Selamat datang tuan Kim di perusahaan kami..kami harap kita dapat menjalin kerja sama dengan baik." ujar sang CEO pada Jin sambil menjabat tangannya.

"Hhmm..semoga kerja sama kita berjalan sesuai dengan yang kita inginkan." Jin menjawab dengan wajah datarnya dan memasukkan salah satu tangan ke kantong celananya.

Selama rapat berlangsung, Irene tak henti2nya mencuri pandang pada Seokjin yang duduk di seberang. Irene tak berhenti mengagumi ketampanan Seokjin. Merasa ada yang memperhatikan, Seokjin mengalihkan pandangan ke arah yang dirasa Seokjin ada yang melihatnya. Benar saja, Irene yang memandangnya langsung mengalihkan pandangannya ke lain arah yang sudah ketahuan olehnya. Seokjin tak menghiraukannya dan fokus kembali pada rapat saat ini.

Rapat pun berjalan lancar dan kedua perusahaan mencapai kesepakatan yang baik untuk bekerja sama.

Rapat yang berjalan hingga sore hari membuat Seokjin lelah, belum lagi dia yang bosan dengan sikap Irene seharian ini yang selalu menatapnya dan berusaha untuk mendapat perhatiannya. Ingin rasanya Seokjin segera sampai di hotel dan berendam air hangat untuk merilekskan tubuh dan pikirannya seharian ini yang sudah penat dan lelah.

Tak lama mobil yang mengantarkan Seokjin kembali ke hotel sampai pada pelataran hotel. Irene keluar terlebih dahulu dari mobil dengan supir dan supir membukakan pintu mobil untuk Seokjin.

"Apa ada yang anda butuhkan lagi sajangnim? Saya bisa membantu anda." tawar Irene.

"Tidak ada Irene-ssi..terima kasih untuk bantuannya. Saya hanya lelah dan ingin segera kembali ke kamar, anda bisa kembali dan istirahatlah." ucap Seokjin segera melangkah pergi masuk ke dalam hotel.

"Dasar wanita aneh." pikir Seokjin dengan terus berjalan menuju kamarnya.

Setelah melihat Seokjin yang sudah masuk ke dalam hotel, Irene masuk ke dalam mobil dan kembali ke apartmentnya. "Astaga..apa dia selalu bersikap sedingin itu pada semua orang? Dia bahkan tak melirikku sedikit pun, apa ada yang salah denganku?" tanya Irene pada diri sendiri.

........................................................................

Udah segini semoga masih semangat..Borahae 💜💜💜

14 Days Trying to Love You Mr.Kim || JINKOOK (Complete) ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora