Prolog

129 19 30
                                    


Syahdan sekitar 665 tahun yang lalu, diabadikan dalam kitab Pararaton tersebutlah seorang putri kerajaan Sunda yang terkenal akan kecantikannya yaitu Putri Citra Rashmi. Wajah ayunya terkenal sampai ke kerajaan tetangga. Tertarik dengan kecantikannya setelah melihat gambar lukisan Sang Putri hasil karya seniman Sungging Prabangkara, Sang Raja mengutus seorang punggawa kerajaan yang dikenal sebagai Patih Madu untuk meminang sang putri. Selain karena kecantikan, niatan itu juga didasarkan keinginan untuk mempererat hubungan kekeluargaan karena termaktub dalam kisah bahwasanya Sang Raja memiliki darah Sunda.

Setelah menempuh perjalanan berkuda yang cukup lama, sampailah mak comblang tersebut di sebuah kawasan lapang yang berbatasan dengan wilayah kerajaan Sunda. Diutusnya seorang bawahan untuk menemui prajurit penjaga perbatasan dan menyampaikan tujuan kedatangan dari mereka. =======

Di dalam ruang pertemuan kerajaan Sunda.

"Sampurasun...." ucap Patih Madu memulai pembicaraan.

"Rampes...." jawab Sang Prabu Lingga Buana.

"Maafkan kelancangan kami mengganggu waktu istirahat Baginda Prabu. Ijinkan hamba mewakili Sang Raja untuk meminang Putri Citra Rashmi." Patih Madupun menganggukan kepala dan menangkupkan tangan di depan dada.

"Aku terima kedatanganmu, wahai Patih. Tentang niatan Rajamu, aku akan menjawabnya dalam 3 hari ke depan. Sambil menunggu silahkan kalian menikmati hiburan dari kami. Selanjutnya kalian bisa menghubungi Patih Mangkubumi Hyang Bunisora Suradipati kalau membutuhkan sesuatu."

Segera Patih Madu undur diri dan kembali ke komplek penginapan untuk tamu agung.
=======

"Pah ... Mah ... Andre pengen ngomongin sesuatu kalau Papah dan Mamah ada waktu," kata Andre pada orang tuanya.

"Kenapa, Le? Selalu ada waktu buat anak Papah dan Mamah untuk berdiskusi," jawab Budi Wahyono, papah Andre, diikuti anggukan kepala dan senyum mengembang dari Maryatun, sang istri.

"Hhmmm ... Andre sudah menemukan wanita yang Andre harap bisa menjadi pasangan hidup."

"Syukur alhamdulillah yah, Pah. Anak kita akhirnya menemukan wanita idamannya. Kapan mau dikenalin ke Papah dan Mamah?" cerocos Maryatun yang begitu bersemangat mendengar kabar tersebut.

"Insyaa Allah secepatnya. Andre beresin tugas dari pusat dulu."

"Baiklah ... segera bereskan tugas kamu. Papah dan Mamah akan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu." Papah Budi mencoba untuk bijak memberi dorongan semangat pada anaknya.

"Iya, nih. Mamah merasa bersemangat akhirnya doa papah dan mamah diijabah oleh Yang Maha Kuasa. Papah dan mamah merasa gak enak telinga kalau dengar omongan orang di luar sana. Kata mereka, 'kasian tuh Andre sudah dilangkahin adiknya sampai 2 kali. Apa ga takut anaknya jadi bujang lapuk yang senjatanya cuma bisa dipakai buat kencing aja?' Mamah gak habis pikir dengan cara berpikir mereka."

"Wah mamah kok jadi curhat gitu. Gak malu tuh kalau mamah dibilang baper?" ledek Papah Budi diiringi derai tawa mereka semua.

PERJODOHAN JANDATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon