Remember You

745 173 51
                                    

Chapter 20

Seulgi bangun dari tidurnya dangan banyak peluh yang bertetesan didahinya. Ia duduk dan bersender pada headboard ranjangnya, mencoba mengatur nafasnya yang masih tak beraturan. Ia pegangi dada kirinya dan merasakan debaran jantungnya yang bedetak lebih cepat dari biasanya. Seulgi melamun, menerawang pada mimpi yang baru saja datang menghampirinya, satu nama lelaki tersebut dan teringat untuknya, Park Jimin.

Prang....

Suara jatuh salah satu bingkai fotonya yang berada didekat ranjangnya membuat Seulgi membuyarkan seluruh lamunannya, lalu ia menolehkan kepalanya ke sana, ke arah bingka foto yang sudah bergeletak pecah. "Apa menurutmu itu sebuah petunjuk?" Seulgi bertanya entah pada siapa. Matanya hanya menatap kosong pecahan kaca dari bingkai foto. Kemudian dengan lirih ia membuka suaranya,

 "Aku tidak akan melupakan kebaikanmu, Han Sooyoung. Terima kasih"

***

"Kim Taehyung, apa menurutmu Seulgi dan Jimin bisa hidup bersama dan menikah nantinya?"

Taehyung yang sebelumnya memerhatikan bayangannya yang tengah menggandeng tangan Sooyoung, menoleh dan langsung disuguhkan pada wajah cantik Sooyoung dibawah sinar rembulan yang terang menyinari malam mereka, "Mudah-mudahan saja mereka bisa bersama."

Sooyoung mengehentikan langkah kakinya dan membuat Taehyung otomatis ikut berhenti. Sooyoung menggerakan tubuhnya untuk menghadap Taehyung, "Aku pikir Jimin begitu menyukai dan menyayangi Seulgi. Sedih sekalikan kalau mereka harus berpisah hanya karena orang tua Jimin menentang hubungan mereka. Tidak adil!"

"Mereka akan kawin lari jika memang itu perlu. Jadi kau tidak perlu memikirkan banyak hal mengenai hubungan orang lain." Taehyung tersenyum dan menyentuh pipi Sooyoung, mengusapnya lembut, "Lagipula sejak kapan kau peduli pada orang lain? Kenapa kau mau ikut campur pada hubungan mereka?"

"Entahlah! Aku hanya merasa ikut sedih jika hubungan mereka harus berakhir berpisah hanya karena restu orangtua."

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan!" Taehyung kembali mengelus pipi Sooyoung lembut sambil tersenyum, mencoba menghibur Sooyoung.

Sooyoung menatap ke dalam mata Taehyung dengan tatapan sedih, "Apa kau tahu? Aku merasa sangat sedih setiap kali memikirkan kisah cinta mereka, seakan aku pernah merasakan rasa sakitnya berpisah hanya karena pertentangan orangtua."

Taehyung menurunkan tangannya dari pipi Sooyoung, kemudian ia mendongakan kepalanya ke atas untuk melihat bulan purnama. "Jika memang kau sesedih itu dan tidak suka jika mereka sampai berpisah, kau tidak perlu kawatir! Aku sendiri yang akan membantu mereka. Jadi berhentilah bersedih!"

Sooyoung tersenyum. Kepalanya ia dongakan, ikut melihat bulan purnama yang bersinar terang pada malam itu. Kemudian, tangan Sooyoung meraih satu tangan Taehyung, menggenggamnya erat dan tersenyum. "Baiklah, aku akan mencoba berhenti memikirkannya. Tapi apa kau mau memikirkanku?"

Taehyung menoleh ke arah Sooyoung, "Memikirkan apa?"

Sooyoung menjawab santai. Atensinya masih sengaja ia alihkan penuh pada bulan purnama, "Memikirkan untuk menikahiku suatu hari nanti. Pikirkan kalau aku akan jadi pengantinmu, selamanya!"

Taehyung tersenyum kemudian menjawab dengan candanya, "Tidak ah! Akukan bayanganmu, mana bisa aku jadi pengantinmu."

Sooyoung menoleh dan memanyunkan bibirnya kesal melihat senyuman jail yang sedang Taehyung tunjukan padanya, "Menyebalkan!"

The Lucky of the Unlucky LadyWhere stories live. Discover now