27

36 9 0
                                    

Pagi ini di Sma Mars terdapat panggung besar beserta stand yang telah dipasang. Murid dengan jabatan 'Osis' pun sudah sibuk sedari pagi mengerjakan tugasnya. Para murid mulai berdatangan. Tepat pada hari ini beberapa tahun silam sekolah Sma Mars dibangun, maka mereka membuat acara untuk memperingati ulangtahun sekolah.

Tak ada yang menggunakan seragam sekolah khas hari senin. Bel masuk pun lebih lama yaitu jam 7 lebih 30 menit. Meski ada yang telat di hari ini tak akan ada hukuman namun peraturan harus tetap dilaksanakan jika tak ingin nilai menjadi taruhannya.

"Pagi, guys!" sapa Nada saat memasuki kelas.

"Pagi!" balas mereka.

Ia merasa senang hari ini, tak ada pelajaran dan bebas dalam sehari. Teman-temannya pun begitu, terlihat senang.

"Eh, keliling kelas, yuk, kali aja ketemu Kakak kelas ganteng."

"Eh, iya, ya. Ayo."

Mereka adalah ratu gosip di kelas sekaligus pengemar cowok ganteng. Ia bergidik melihat wajah mereka yang dirias seperti tante-tante.

"Muka mereka dirias 7 hari 7 malam kayaknya sampe tebal gitu," ucap Nada.

Di sampingnya Cevilla terkekeh. "Bedak tebal, alis kayak ulet bulu, bibirnya merah serasa abis minum darah, dan pipinya dikasih blus on tapi terlalu over," cibir Cevilla.

Memang hari ini diperbolehkan menggunakan make up, dengan syarat tak boleh menor. Tapi namanya perempuan pasti ingin tampil maksimal di hari seperti ini meski cuma sekali.

"Ilana nggak suka dandan kayak gitu. Cukup bedak, maskara, lip balm, dan blus on. Itu pun makenya nggak setebal mereka," ujar Ilana dengan menopang dagu.

Selin hanya terdiam sambil memperhatikan teman-temannya yang asik berbincang mengenai make up. Dirinya sendiri hanya menggunakan bedak dan lip balm saja.

"Namanya juga cewek. Udahlah, nggak usah diperduliin."

Mereka mengangguk membenarkan ucapan Nada. Tapi suara pengumuman dari ketua osis menyuruh seluruh murid keluar dari kelas tanpa terkecuali membuat mereka harus keluar dari kelas menuju lapangan.

"Ayo," ajak Cevilla.

Keluar dari kelas, ternyata lapangan sudah dipenuhi oleh murid-murid. Melihat itu Nada menghela napas malas.

"Kita di pinggir lapangan aja, deh."

"Iya, rame gitu. Ilana nggak suka," tambah Ilana.

Cevilla menoleh ke arah Selin yang masih diam sambil menatap keramaian di lapangan.

"Selin, lo gimana?" tanya Cevilla.

"Gue ikut kalian," balas Selin.

Kemudian mereka turun dari lantai 2 menuju pinggir lapangan. Sebentar lagi pembukaan acara hari ini akan dibuka.

"Selama pagi. Saya Arnold selaku Ketua Osis Sma Mars mengucapkan terimakasih atas partisipasi kalian. Acara ini dibuat untuk memperingati ulangtahun sekolah. Akan ada beberapa acara nantinya. Sebagai perbuka, kepada kepala sekolah Sma Mars waktu dan tempat dipersilakan," ujar Ketua Osis.

Setelah pembukaan oleh kepala sekolah. Acara pun dimulai dengan suara bass yang dipukul kencang.

"Selamat bersenang-senang!!" seru Kepala Sekolah.

Anak Osis sebagai panitia menyuruh semua murid mengosongkan lapangan. Kemudian muncul satu persatu murid dari ekstrakulikuler cheers. Para siswa bersorak saat musik mulai terdengar dan team cheers memulai aksinya.

NADA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang