Malam ini dejun harus menjemput seseorang distasiun.Dejun berdiri lumayan jauh dari rel.Selagi menunggu,dia selalu melihat kearah jam tangannya.Saat sedang menunggu,lewatlah seorang pria tua.
Dejun pun bertanya kepada pria tua itu,"Pak han,biasanya jam berapa kereta dari shanghai datang?"
Pak han pun berhenti didepan dejun dan menjawab,"Sebentar lagi juga akan datang.Mau jemput siapa?"
Dejun pun menjawab,"Dosen kampusku"
"Oh begitu...sebentar lagi keretanya akan tiba" pak han menepuk pelan bahu dejun lalu pergi.
Dejun lanjut menunggu dosennya sambil melihat-lihat disekeliling stasiun.Tapi,ia tidak sengaja melihat seorang wanita berdiri disebrang strasiun.Wanita itu memakai pakaian berwarna merah dengan selendang yg menghiasi kepalanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Anggep ae ade selendang dipalanye)
Dejun terus memerhatikan wanita itu.Sampai akhirnya pak han lewat kembali,"Pak han,siapa gadis itu?"
Pak han yg bertugas sebagai penjaga stasiun pun mengikuti arah pandangan dejun,"Itu xianlun,dia memang sering kemari" setelah berbicara seperti itu,pak han pun pergi.
Dejun masih terus menatap gadis itu,"Xianlun" gumamnya.Tak lama,ada sebuah kereta yg lewat dengan cepat.Dan angin yg dihasilkan oleh laju kereta pun membuat selendang yg menghiasi kepala gadis itu terlepas.Dan terlihatlah wajah cantik sang gadis dengan sindoor menghiasi belahan rambutnya.
Dejun terpana dengan kecantikan sang gadis.Gadis itu mengangkat selendangnya yg terhempas oleh angin dan mengembalikannya ketempat semula.
Saat sedang memandangi sang gadis,ada sebuah kereta lewat kembali membuat dejun tidak bisa melihat sang gadis.
Keretanya berhenti dan turunlah seorang pria yg merupakan dosen kampus V dengan membawa tas.Dejun pun menghampiri pria itu dan membawakan tasnya.Dejun berjalan pelan dengna sesekali menengok kebelakang untuk melihat sang gadis.
Namun saat kereta sudah pergi.Gadis itu juga mulai pergi dari tempatnya berdiri.Dejun memandangi gadis itu yg perlahan mulai menjauh,sampai akhirnya sang dosen menanggilnya,"Ayo pergi"
"Iya pak.." dejun berlari kearah sang dosen lalu berjalan dibelakang dosen itu.
