05. Ruwet

217 43 18
                                    

" Daniel!"

Daniel noleh. Tampak Doo Hwan mendatanginya dengan muka kesel.

" Maksud lo apa tadi? "

" Maksud apa?" kata Daniel mengernyit.

" Maksa buat jemput Seongwoo! Lo bilang kan dia masih belum jawab lo. Dan lo juga tau gue suka sama dia. Saingan yang adil donk lo! "

Daniel tersenyum remeh.

" Yang adil? Lo yakin lo juga main adil?"

" Maksud lo?"

" Lo sengaja minta Nancy buat deketin gue kan? Biar kesebar rumor kalo dia suka sama gue. Padahal lo cuma manfaatin perasaan dia karena lo tau dia suka sama lo!" tunjuk Daniel di dada Doo Hwan.

Doo Hwan terlihat kaget. Tapi cepet cepet nguasain dirinya dengan tertawa pongah.

" Trus kenapa? Lagian gue juga nggak suka sama dia kok.."

Mata Daniel langsung melebar denger kata kata Doo Hwan.

" Heh!! Udah gila lo ya? Lo itu mainin perasaan perempuan! Gue nggak masalah saingan sama lo buat dapetin Seongwoo. Tapi gue nggak akan pernah rela Seongwoo dimanfaatin sebagai piala sama cowok pengecut macam lo!!"

Doo Hwan diam. Kepongahannya tadi seketika luntur denger kata kata Daniel.

" Kalo lo nggak suka Nancy ya bilang! Jangan manfaatin perasaan dia yang suka dengan tulus ke lo... Lo harus minta maaf secepatnya ke dia.."

Daniel keinget lagi percakapannya sama Doo Hwan tadi. Dia menghela nafas panjang. Matanya ngelirik Seongwoo lewat kaca spion motornya. Hatinya jadi hangat tiap kali liat cewek itu dan bikin kedua sudut bibirnya otomatis terangkat keatas.

Motor Daniel berhenti di lampu merah terakhir sebelum masuk kompleks rumah mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor Daniel berhenti di lampu merah terakhir sebelum masuk kompleks rumah mereka.

" Woo!" panggilnya.

" Apa?"

" Mau makan mie ayam Mang Endut dulu nggak?"

" Nggak deh.. gue masih kenyang. Tadi makan di rumah Seulgi "

" Ohh.. Jadi langsung pulang aja nih?"

" Hu uhm.." jawab Seongwoo sambil mengangguk.

Motor Daniel pun melaju begitu lampu berubah hijau. Nggak sampe sepuluh menit mereka udah sampe di depan gerbang rumah Seongwoo.

" Yuk masuk dulu. Pesenan tupperware tante udah ada tuh kata mami. Dititip ke elo aja ya? " kata Seongwoo.

" Oke " kata Daniel singkat. Dia langsung turun dari motor dan ngikutin Seongwoo masuk ke rumah.

" Assalamualaikum.. mam.. mamii!!"

Seongwoo langsung masuk ke dalem sementara Daniel nunggu di kursi teras. Nggak berapa lama Seongwoo datang dengan seplastik toples tupperware pesenan mama Daniel.

Filosofi Hati Where stories live. Discover now