Salah paham

87 8 0
                                    


Tepat hari ini jagoan kecil Devan lahir dengan selamat. Devan merasa sangat bahagia dan tidak menyangka jika dirinya sudah menjadi seorang Ayah.
Kini ia duduk di samping keranjang bayi laki-laki yang baru lahir beberapa jam yang lalu.

Keadaan Jenny sudah membaik setelah ia pingsan tadi. Jenny juga sudah menyusui bayinya.

"Dev" panggil jenny yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Kamu butuhin apa? Pengen minum?" Devan kini menjadi sosok suami yang siap siaga walaupun usianya masih tergolong remaja.

"Enggak, sebaiknya kamu pergi ke sekolah aja. Aku nggak apa-apa kan ada suster di sini" Jenny tersenyum manis walaupun keadaannya masih terlihat lemas. Ia tidak mau jika Devan rugi tidak masuk sekolah karena menunggu dirinya.

"Udah jam delapan pasti udah masuk" Devan kini terlihat sangat bahagia. Ia terus memandangi jagoannya yang baru lahir sekitar pukul empat pagi.

"Nggak apa-apa kan udah kelas dua belas sebentar lagi ujian praktek kan?" Akhirnya Devan mengikuti saran Jenny.

___

Pagi ini Alan belum juga pergi berangkat sekolah. Padahal ayu sudah membangunkan putranya itu namun sedari tadi Alan masih terlelap dalam tidur nyenyaknya.

Kini ia sudah bersiap untuk pergi sekolah. Ia sebenarnya ingin cepat-cepat lulus sekolah karena harus bangun terlalu pagi.

"Alan kamu nggak sarapan dulu?" tawar Ayu.

"Enggak Mah,udah siang" Alan langsung bergegas keluar.

Namun langkahnya terhenti ketika laki-laki paruh baya dengan jas hitam itu berdiri menghalangi langkah Alan.

"Pagi Lan" Sapa Adam

Alan memutar bola matanya malas. Ia sungguh tidak suka jika Adam muncul di hadapannya.

"Ini udah siang kenapa baru berangkat lan?" Tanya Adam. Alan mengalihkan perhatian.

Adam menghela nafas panjang. Ia harus bersabar untuk mengahadapi putranya ini.

"Nanti siang papah mau ajak kamu makan siang bersama yah? Kamu mau kan?"

"Sejak kapan papah mau makan bareng sama Alan?" tanya Alan santai. Ia tidak habis pikir dengan Adam. Dulu Alan dan ayu sangat merindukan makan bersama tapi Adam selalu mementingkan pekerjaannya di banding keluarga.

"Lan,papah mohon sama kamu. Buat kenangan indah di hidup kamu biar kamu selalu ingat sama papah. Jangan kamu ingat kejadian buruk yang dulu,itu semua udah berlalu. Dan sekarang kamu coba buka hati kamu biar papah bisa membahagiakan kamu nak" kalimat yang di ucapkan Adam membuat Alan menjatuhkan air matanya.
Ia langsung bergegas pergi dari hadapan Adam yang masih tertunduk diam.

Di balik helm full face Alan terus meneteskan air matanya. Mengingat kejadian dulu yang ingin sekali mempunyai waktu bersama Adam. Sekarang ia sudah sangat membenci Adam. Adam sudah keterlaluan. Di tambah lagi kelakuan Adam yang diam-diam selingkuh selama 16 tahun dan Adam berhasil menyembunyikannya dari ayu dan Alan.

Sekretaris Adam, Revina putri. Yang sekarang menjadi nyonya Fidelyo.
Kebohongan Adam tidak sampai di situ. Ia bahkan rela tidak pulang dengan alasan kerja keluar kota. Padahal Adam berada di kediaman Revina hingga Revina melahirkan Ayla Fidelyo dari buah cinta Adam dan Revina.

ALAN (TAMAT)Where stories live. Discover now