O N E

5.2K 565 54
                                    

Dong Sicheng, atau lebih dikenal dengan nama Winwin. Laki-laki dengan seragam dinasnya itu baru saja kembali dari toilet, namun ada yang aneh berkali-kali ia menatap sekelilingnya yang sangat sepi.

Seharusnya tempat ini tidak sepi, ia sekarang berada disebuah Rumah sakit milik Universitas ternama paling tidak harusnya ada banyak pasien dan perawat yang berkeliaran.

Baru saja melangkah Laki-laki itu melihat seorang pasien berjalan pincang, tubuhnya juga penuh luka.

Awalnya ia ingin berniat menolong orang itu, namun bajunya sudah ditarik seseorang masuk kedalam ruangan, Winwin juga mendengar orang itu mengunci pintu tersebut.

Ia memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang menarik bajunya, Ia sedikit terkejut karena yang menariknya adalah seorang gadis. Winwin menatap jas putih yang dipakai gadis itu. Seorang dokter, heh?

"Kau baik-baik saja?" Tanya gadis itu membuat Winwin kembali dari keterkejutannya.

Winwin menatap sekitarnya ruangan tempat ia dan gadis itu berada, sepi dan keadaan disini juga sedikit menegangkan baginya.

"Aku baik-baik saja. Kenapa kau bisa ada disini, Em?"

"Roseanne Park! Aku Rose salam kenal," Ujar Rose girang, tak lupa ia menarik tangan Winwin untuk digenggam. Winwin membalas pegangan tangan itu, ia juga memberikan senyum tipis pada Rose.

"Diluar tidak aman, a-aku tidak tahu apakah mereka yang berada diluar masih hidup." Sambungnya, tak ada lagi nada girang dari nada bicara Rose.

"Masih hidup?" Ulang Winwin, ia menatap Rose meminta penjelasan pada gadis itu.

Mengerti maksud tatapan Winwin padanya akhirnya Rose membuka mulutnya, "Aku sendiri masih tidak percaya apa yang kulihat, saat berniat pergi memeriksa pasienku tiba-tiba saja semua orang berlarian. Banyak zombie disana. Semua orang berlari menghindari mereka." Winwin sedikit terkejut mendengar penjelasan Rose.

Baru saja ingin membuka mulutnya suara ketukan pintu yang tak sabaran membuat keduanya saling tatap.

Winwin menatap pintu itu lurus, tangannya bergerak menarik senjata api yang berada diseragamnya, laki-laki itu menarik Rose untuk berdiri dibelakangnya. Winwin mengintip sedikit kearah Rose.

"Tetap dibelakangku apapun yang terjadi," Ujar Winwin pelan, Rose mengangguk kepalanya mantap. Walau baru saja bertemu dengan Winwin, Rose rasa Laki-laki ini dapat menjaganya.

Keduanya sudah berada didepan pintu, suara ketukan itu semakin tak karuan. Rose sendiri sudah meremas seragam yang digunakan Winwin, ia sendiri dapat merasakan ketakutan gadis itu. Winwin menolehkan kepalanya, sambil menggumamkan kata, kau aman bersamaku.

Suara ketukan itu kembali terdengar, dengan pelan Winwin memutar kunci tersebut.

"Siap-"

Tiba-tiba saja seseorang menerobos masuk kedalamnya dengan gerakan tergesa ia tak lupa mengunci pintu tersebut. Rose yang melihat hal itu menjadi ketakutan, ia tak lagi meremas baju Winwin namun sudah beralih memeluknya.

Winwin sendiripun memundurkan langkahnya, ia masih ingat jika ada seorang gadis yang perlu ia lindung disini. Ia sedikit mengambil ancang-ancang saat melihat orang itu berbalik. Wajah tampannya yang awalnya terlihat tegang kini malah berubah menjadi datar saat melihat siapa orang itu.

"Astaga aku pikir aku akan mati." Ungkapnya yang tentu saja mendapat pukulan dari Winwin.

"Ya! Dong Sicheng! Kenapa memukulku heh?" Sungut orang itu kembali. Rose memiringkan kepalanya untuk mengintip siapa orang itu, karena masih merasa ketakutan gadis itu belum melepaskan pelukannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STAY ALIVEWhere stories live. Discover now