Childhood Story

292 35 1
                                    


Flashback~

Mobil dengan merk Nissan Elgrand VIP memasuki jalan besar yang ada di distrik Denenchofu, berhenti di rumah mewah dengan pohon yang berjejer di pinggir pagarnya, persis di seberang rumah Sakura. Saat itu, Sakura yang masih berusia 5 tahun, tengah bermain masak-masak sendiri dengan mainan barunya. Merasa penasaran, ia menghampiri pemilik rumah baru tersebut, karena sudah lebih dari setengah tahun rumah itu kosong tak bertuan.

Dulu pemilik rumah ini adalah suami istri dengan anak perempuannya yang berumur delapanbelas tahun. Sakura sangat dekat dengan keluarga tersebut, terlebih lagi karena dia masih kecil dan kakak perempuan itu sering mengajaknya main saat ada waktu luang. Namun, karena ada masalah kebangkrutan usaha, akhirnya rumah itu dikosongkan dengan tulisan "DIJUAL" yang ditaruh di depan pagar.

"Lihat, Sasuke, kau punya teman baru di sini," ucap sang kakak laki-laki, ia tersenyum kepada Sakura yang berdiri di depan pagar, lalu mengeluarkan beberapa barang di mobil bersama ayahnya.

Sasuke kecil tidak mengatakan apapun. Ia duduk di depan rumah dengan wajah yang sedikit merengut, tatapnya sendu, dan kelopak mata itu terlihat bengkak. Sakura masuk ke halaman rumah, berdiri di depan Sasuke.

"Kalian pemilik baru rumah ini?" tanya Sakura.

Sasuke tidak menjawab, malahan ia memberi tatapan tajam ke arah Sakura, seolah menyuruh agar perempuan kecil itu menjauh darinya.

"Hei, aku bicara padamu, tau!" Sakura tidak kalah memberikan tatapan tajam, ia berkacak pinggang.

Sasuke berdiri di hadapan Sakura, "Dasar cerewet—"

"Sasuke, tidak boleh!" cegah Itachi, karena Sasuke hampir memukul wajah Sakura. "Sasuke, kau tidak boleh kasar." Itachi berkata pelan, mencoba untuk tidak terbawa emosi.

Hari itu, Sakura berlari pulang sambil menangis karena ekspresi Sasuke yang membuatnya ketakutan. Ia tidak akan bertamu ke rumah itu lagi, meskipun saat malam harinya orang tua Sakura mengajaknya ke tempat tetangga baru sebagai bentuk pengenalan lingkungan. Sakura menolak mentah-mentah dan mengatakan anak lelaki jahat yang dimaksud adalah Sasuke.

Saat upcara penerimaan siswa baru di Taman Kanak-Kanak, Sakura melihat Sasuke bersama kakak laki-lakinya. Lihatlah wajah yang datar itu, ia bahkan tidak berbicara pada satu siswapun selain kakaknya sendiri. Jangankan berbicara, anak perempuan yang mencoba mendekati Sasuke saja menangis saat bocah kecil itu memberi tatapan tajam yang menakutkan.

Sakura tidak mau melakukan kesalahan kedua kali. Ia tidak akan mendekati Sasuke lagi, bocah itu jahat dan kejam, tidak punya rasa empati sama sekali. Bahkan, ia tidak menegur Sasuke meskipun tempat duduk mereka berseberangan. Mengapa juga ibunya memaksa Sakura untuk duduk di samping Sasuke dan mengatakan mereka harus berteman. Sasuke itu monster kecil yang galak.

"Sasuke, ayo, ikut sini, kita makan siang bersama," ucap ibu Sakura, Mebuki, saat jam istirahat pelajaran.

Di awal masa sekolah, para orang tua memang menemani anak mereka sampai waktu belajar selesai, karena anak-anak yang masih berusia sekitar 4-6 tahun itu masih belajar mengenal lingkunganya.

Sasuke hanya menggeleng dengan wajah cemberut, dan terus menggambar seolah tidak memedulikan siapapun di ruangan itu. Itachi memang sudah berpesan pada Mebuki untuk sekalian menjaga Sasuke sampai urusan dia selesai, oleh karena itu bekal Sasuke dipegang oleh Mebuki.

Sakura yang kesal melihat Sasuke yang tidak memedulikan ibunya, langsung berdiri dan menarik lengan Sasuke. "Ayo, makan!"

Sasuke menatap Sakura dengan mata yang berkaca-kaca, entah apa yang terjadi pada bocah itu, namun tatapan andalan yang menakutkan seperti biasa malah hilang digantikan dengan wajah sendu. Banyak duka yang tersimpan, bola mata hitam itu seolah berbicara seberapa dalam perasaan sakit yang terpendam.

F.R.I.E.N.D.SWhere stories live. Discover now