CEMAS

23 5 0
                                    

Mamanya hanya mengalami syok karena melihat keadaan yang terjadi, melihat ayana yang tidak sadarkan diri dan tian yang bajunya sudah penuh darah.

Feeling tian sangat kuat hari ini, ntah mengapa ia merasa membutuhkan bantuan ayah dian yang merupakan seorang polisi walaupun tian sudah mengetahui resikonya.

“dian!”

“dimana agus?”

Bunda tian menyahut dari kejauhan setelah melihat dian berdiri menunggu dengan gelisah didepan ruang operasi, keadaan ini memburuk karena tingkah gila papa tiri ayana.

“tian banyak kehabisan darah tante”

“tapi insyaallah gapapa, tante percayain ajaya sama dokter”

Luka tusuknya sangat dalam kedalam perut tian dan megalami banyak pendarahan, ini membuat bundanya sangat panik sampai tidak sanggup lagi menopang kedua kakinya untuk berdiri.

***
Ayana masih tidak sadarkan diri setelah lehernya dicengkram kuat oleh richard, mamanya terus menunggu ayana sadar disamping ayana dengan air mata penyesalan yang terus menetes, dan tidak berhenti mamanya terus meminta maaf kepada ayana dan memintanya untuk cepat sabar.

“ayanaaaa”

“maafin mama sayang”

“maafin mama gapernah percaya sama kamu”

Mamanya sangat tidak menyangka hal ini akan terjadi dan menyebabkan banyak orang terluka, ia terus menangis dengan penuh rasa penyesalan menggenggam ayana yang tanpa sadar dengan selang pernafasan dihidungnya.

Bagaimana bisa orang yang sangat ia percaya selama ini adalah orang yang menghancurkan kehidupan anaknya sendiri, hanya untuk hidup berdua dengannya memberi rasa depresi kepada anaknya. Mamanya benar – benar tidak berfikir sampai kesana.

“tian gimana?” tanya mamaya kepada gea yang baru sampai kekamar ayana

“operasinya udah selesai tante tapi masih diruang ICU” jawab gea

Mamanya tau bagaimana rasa cinta ayana kepada tian, tetapi mamanya tidak menyangka ia akan membantu ayana sejauh ini hingga rela menyakiti dirinya sendiri.

Mamanya masih mengenggam tangan ayana sampai bunda tian datang menghampiri mamanya yang terus menangis.

“saya fikir setiap anak saya cerita, masalah hidupnya gaakan seberat itu”

“hampir 6 tahun ayana bisa menyimpannya semuanya sendiri”

“dengan rasa trauma yang dia alami”

“dia masih berusaha tersenyum”

Bunda tian berbicara sendiri sembari memandang ayana yang tidak sadarkan diri, sampai mamanya melihat orang yang berbicara kepadanya.

“saya yang salah, gapernah pernah percaya omongan anak sendiri”

“saya juga mau minta maaf dan sangat berterima kasih kepada tian” ucap mamanya yang terus menangis

“saya bangga yang dilakukan anak saya, walaupun pada akhirnya dia seperti ini, tapi saya yakin dia akan sembuh dan kembali kepada saya” jawab mamanya sembari memberi pelukan kepada mama ayana

Tian yang peduli terhadap sekitar merupakan didikan orangtuanya semenjak ia kecil, dari kecil tian memang dibiasakan dengan pilihannya sendiri.

Jadi menurut bundanya sekarang apapun yang telah terjadi ini adalah yang terbaik menurutnya sendiri. Sedangkan mamanya semakin tidak bisa menahan air matanya dan terus menangis.
***
“gue anter pulang yuk” ucap dian

Sampai malam tiba tidak satupun dari mereka berdua yang sadar, dian mengajak gea untuk pulang karena terlihat sudah sangat lelah.

“nanti gue gatau kalau mereka udah sadar” jawab gea

“mereka sadar lo yang pingsan gitu? Udah ayoo” ucap dian menarik tangan gea

Sangat terlihat wajah gea yang sangat khawatir dan tidak ingin meninggalkan rumahsakit tetapi dian tidak memperdulikannya dan memilih tetap mengantar gea untuk pulang.

“besok pagi gue jemput lagi, janji!” sahut dian saat gea turun

“WAJIB!!” jawab gea

***
Hari ini ayana membuka matanya setelah tidak sadarkan diri satu harian, melihat hal itu mamanya langsung memanggil dokter dan memeriksa keadaan ayana.

Untungnya keadaannya tidak buruk, kondisinya sudah cukup stabil setelah tidak sadarkan diri, walaupun ayana sudah bangun, tetapi tian belum sadar dari komanya.

“maa”

Nama yang ayana sahut pertama kali dengan senyum kecil yang ia lontarkan ke mamanya, mamanya tidak bisa menahan air matanya yang terus mengalir begitu melihat senyum kecil ayana.

DiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora