Their Secret Affair

27.3K 3.5K 159
                                    

Musim Gugur - Sembilan tahun kemudian.

Hermes Siatrich mengenakan pakaian casual dan santai, dan tampak berjalan menjelajahi lokasi syuting dengan mata sibuk mencari seseorang. Semua orang di area pengambilan gambar tahu kalau dia adalah produser utama sekaligus pemilik rumah produksi bernama PANDORA STUDIO.

Penampilan dan gesturnya khas pekerja kreatif sehingga cukup mengenyahkan aura serius, membuat kru dan rekan kerjanya terbiasa berkomunikasi dengan luwes tanpa ada suasana tegang.

Kendati begitu, ada kalanya sang produser yang ramah bisa berubah seperti Ogre. Terutama kalau menyangkut budget pembuatan film; yang biasanya dalam proses syuting selalu ada revisi dari bagian akuntan.

"Apa maksudnya dengan tambahan budget 350.000 dolar ini Phillipe? Apa kau mau membuatku bangkrut?" Hermes menunjuk sang sutradara berperawakan tinggi dan jangkung itu emosional.

"Aku masih bersikeras untuk memasukkan adegan balap mobil di filmku Hermes, kau tidak akan kecewa dengan hasilnya." Phillipe memandang Hermes teguh, dia sudah menduga kalau pembicaraan ini akan terjadi.

"350.000 dolar hanya untuk adegan tujuh menit?" Sergah Hermes.

"Ya, aku dan tim sudah menekan budgetnya. Universal Studio setidaknya menganggarkan jutaan dolar untuk itu. Tapi aku bisa membuatnya dengan biaya murah." Phillipe berusaha meyakinkan Hermes.

"Apa tidak bisa digantikan dengan animasi atau efek CGI?" Hermes mengusulkan. Air muka Phillipe berubah tersinggung.

"Aku membuat film sungguhan di sini. Bukan film superhero atau semacamnya yang hanya memuaskan mata penonton tapi lemah dalam cerita. Semua aktingnya harus dijalani sungguhan. Baca lagi kontrakku!" Phillipe berujar agak keras.

"Baiklah! Lakukan sesukamu Phillipe. Kalau sampai hasilnya buruk dan menghasilkan rating jelek kau harus bersiap mengobrol dengan pengacaraku." Hermes meninggalkan Phillipe selepas mengutarakan ancaman.

Matanya kemudian tanpa sengaja bertemu dengan sosok pemuda berperawakan ideal dan atletis dengan sorot mata teduh.

"Jack! Sirius-ku!" Hermes menyapa riang. Pemuda itu tampak sedikit canggung. Produser nyentrik dengan janggut dan kumis tipis di area rahangnya itu memang terkenal suka memberikan julukan kepada para talentnya. Sirius adalah gelar tertinggi yang dia sematkan untuk aktor dan aktris yang dianggap paling potensial dan menguntungkan.

Sirius merupakan nama bintang paling terang di Bima Sakti yang dapat dilihat dari Bumi.

"Tuan Siatrich, senang bertemu anda." Pemuda itu mengangguk sopan.

Jack Tyler adalah aktor kelas menengah yang mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat. Semenjak membintangi salah satu serial Fox Crime sebagai detektif muda jenius banyak akal, follower instagramnya bertambah menjadi jutaan.

"Bagaimana? Apa kau cocok bekerja bersama Phillipe? Dia mungkin sedikit keras kepala, namun harus kuakui hasil karyanya rata-rata bagus. Apa kamu keberatan dengan adegan balapan nanti?" Hermes bertanya.

"Saya tidak sabar melakukannya." Kata Jack sambil tersenyum.

"Mengenai stuntman, apakah kau punya seseorang yang kau kenal atau kami yang carikan?" Hermes tampak berpikir.

"Aku akan melakukannya sendiri." Jack tersenyum.

"Err ... ada adegan tabrakan nanti, apakah kau yakin?" Hermes memastikan dengan pandangan ragu.

"Yeah ... aku tidak akan mati semudah itu." Jack tertawa. Hermes menanggapi dengan tawa yang sedikit canggung.

"Oke baiklah, aku akan meminta asistenku untuk menambahkan beberapa poin pada polis asuransimu nanti. Demi kebaikan bersama." Hermes menepuk bahu Jack akrab sambil melontarkan senyum ala pengusaha.

The Sky People (TAMAT)Where stories live. Discover now