PERKEMBANGAN TIK (INTERNET)

185 24 3
                                    


* .. *
Part 5


Perkembangan teknologi abad ke-20 merupakan salah satu pendorong munculnya globalisasi. Maksudnya adalah teknologi baru yang berkembang seperti telekomunikasi memudahkan persebaran informasi, pertukaran pemikiran, pemikiran dan budaya di dunia, yang menimbulkan adanya globalisasi.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. ... Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.

1. Antara Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan
oleh manusia purba adalah alat-alat
dari batu yang seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman Neozoikum
terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Kuarter. Zaman ini berlangsung sekitar 600. 000 tahun yang lalu. Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni munculnya jenis manusia purba. Zaman ini dikatakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar. Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum ini terbagi menjadi kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

a. Kebudayaan pacitan
Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Beberapa alat dari batu ditemukan di daerah ini. Seorang ahli, von Koenigswald dalam penelitiannya pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknilogi bebatuan atau alat-alat dari batu di Sungai Baksoka dekat Punung.
Alat batu itu masih kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung kegunaannya. Alat batu ini sering disebut dengan kapak genggam atau kapak perimbas. Kapak ini digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian. Di samping kapak perimbas, di Pacitan juga ditemukan alat batu yang disebut dengan Chopper sebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat serpih.

Alat-alat itu oleh Koeningswald digolongkan sebagai alat-alat "paleolitik", yang bercorak "Chellean", yakni suatu tradisi yang berkembang pada tingkat awal paleolitik di Eropa. Pendapat Koeningswald ini kemudian dianggap kurang tepat.

Setelah Movius berhasil menyatakan temuan di Punung itu sebagai salah satu corak perkembangan kapak perimbas di Asia Timur.

Authoruu: Tradisi kapak perimbas yang ditemukan Punung itu kemudian dikenal dengan nama "Budaya Pacitan". Budaya itu dikenal sebagai tingkat perkembangan budaya batu awal di Indonesia.

Kapak penimbas itu tersebar di wilayah Sumatera Selata, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Flores, dan Timor.

Authoruu: Daerah punung merupakan daerah yang terkaya akan kapak penimbas dan hingga saat ini merupakan tempat penemuan terpenting di Indonesia.

Pendapatan para ahli condong kepada jenis manusia Pithecanthropus atau keturunan-keturunannya sebagai pencipta budaya Pacitan. Pendapat tentang umur budaya Pacitan yang diduga dari tingkat akhir Plestosin Tengah atau awal permulaan Plestosin Akhir.

b. Kebudayaan Ngandong
Berkembang di daerah Ngandong dan juga Sidorejo, dekat Ngawi. Di daerah
ini banyak ditemukan alat-alat dari tulang. Alat-alat tulang ini berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang diperkirakan digunakan sebagai penysuk atau belati. Selain itu, ditemukan juga alat-alat seperti tombak yang bergerigi. Di sangiran juga ditemukan alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti Kalsedon.
Alat-alat ini sering disebut dengan Flakes.

Authoruu: Sebaran artefak dan peralatan paleolitik cukup luas sejak dari daerah-daerah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Halmahera.

ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ sᴇᴊᴀʀᴀʜ Where stories live. Discover now