Pertemuan kedua

69 11 0
                                    

Dengan sebelah tangan yang memegang payung, perempuan tersebut menarik risleting jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sebelah tangan yang memegang payung, perempuan tersebut menarik risleting jaketnya.

Hari ini, Busan kembali diselimuti hujan. Padahal ini masih sangat pagi untuk sekedar berjalan jalan melewati titikan air hujan.

Aleeya hari ini mendapat shift pagi, sehingga ia harus menerobos genangan air hujan saat ini untuk sampai ke tempat kerjanya.

Namun, entah mengapa semenjak dia keluar dari rumahnya, ia merasakan kalau ada seseorang yang sedang mengikutinya.

Dia sedikit merinding memikirkan kalau memang benar seseorang mengikutinya, ia hanyalah orang miskin. Lantas, untuk apa seseorang mengikutinya?

Aleeya melanjutkan perjalanan nya setelah membuang pikiran anehnya.

Namun. tiba tiba sebuah mobil melaju dengan kencang, sehingga menimbulkan percikan air yang tergenang di jalanan. Dan percikan air itu mengenai Aleeya yang sedang berjalan dipinggir trotoar.

Aleeya membeku beberapa saat menatap kepergian mobil yang baru saja membuat jaketnya dan celananya sedikit kotor. Dia sampai melupakan kalau payung yang tadi ia pegang sudah terlepas dari genggamannya akibat hembusan angin yang cukup kencang, membuat air hujan membasahi seluruh badannya.

Sedetik kemudian ia baru menyadarinya, dan mencoba mengambil kembali payung yang berada tak jauh darinya. Namun payung tersebut malah bergerak menjauh akibat hembusan angin.

Aleeya mendesis lalu mengambil tasnya untuk menutupi kepalanya.

Dia berlari cukup kencang menuju tempat kerjanya, karena ternyata sudah dekat dengan posisinya.

“Leya?! Kau menerobos hujan? Mengapa tidak memakai payung?!” Tanya perempuan yang bernama Shiren bertubi tubi, saat Aleeya baru saja memasuki Caffe yang belum buka tersebut.

“Itu... tadi payungku dibawa angin hehe.” Jawabnya polos sambil tersenyum.

Perempuan itu melupakan pakaiannya yang basah dan sedikit kotor. Bahkan ia tidak merasakan kalau badannya sudah menggigil karena kedinginan.

Shiren menggelengkan kepalanya melihat tingkah polos sahabatnya itu, lalu menarik Aleeya ketempat dimana karyawan biasanya beristirahat.

Dia mengambil sesuatu didalam tasnya lalu menyodorkannya kearah Aleeya, sebuah baju dan celana ganti yang selalu ia bawa saat bekerja.

Tentu, Shiren mungkin akan membutuhkannya suatu saat kalau saja sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Seperti kondisi Aleeya contohnya.

Angel Has FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang