CHAPTER 21

1.6K 159 21
                                    

Langit masih nampak cerah dengan perpaduan warna birunya dengan awan putih yang menghiasi.

Namun hati orang - orang yang mengantarkan nyonya Seo ke tempat peristirahatan terakhirnya tidak secerah langit siang itu.

Isak tangis masih menghiasi terutama dari Joohyun yang tidak bisa membendung air matanya memandang gundukan tanah yang berada dihadapannya.

Para keluarga dan kerabat sudah mulai meninggalkan area pemakaman namun Joohyun masih setia duduk bersimpuh disamping gundukan tanah itu, Kyuhyun yang baru selesai membujuk Shihyun untuk pulang bersama Ahra lalu mendekati istrinya dan ikut bersimpuh disampingnya.

Hingga hampir satu jam lamanya Joohyun masih diam ditempatnya dengan sesekali mengelus batu nisan sang eomma, Kyuhyun juga tidak buka suara ia memberi waktu pada istrinya untuk mengeluarkan semua kesedihannya sampai Kyuhyun merasa jika tubuh Joohyun sedikit limbung, Kyuhyun memegangi kedua bahu istrinya dan menyandarkannya di bahunya.

"Kita pulang sekarang Hyun." Pinta Kyuhyun.

"Lalu eomma akan sendirian." Gumam Joohyun.

"Kamu harus istirahat, dua malam kamu tidak tidur sama sekali selama penghormatan terakhir untuk eomeonim." Bujuk Kyuhyun.

"Jangan membuat eomeonim tidak tenang disana Hyun." Lanjut Kyuhyun membuat tangis Joohyun pecah.

Setelah puas menangis Joohyun menurut untuk pulang kerumah, mereka memberi salam terakhir didepan makan sang eomma dan juga appa Joohyun yang memang berada disamping makan nyonya Seo, hari sudah menjelang sore ketika Kyuhyun dan Joohyun keluar dari area pemakaman tersebut.

***

Kyuhyun keluar dari kamarnya membawa nampan berisi piring dan gelas lalu membawanya menuju dapur, disana ia melihat Ahra yang sedang mengambil minum.

"Joohyun tidak mau makan?" Tanya Ahra yang melihat piring yang dibawa Kyuhyun masih terdapat nasi dengan lauknya lengkap.

"Hanya sedikit." Jawab Kyuhyun.

Setelah pulang dari tempat pemakaman sore tadi akhirnya Joohyun pingsan sesaat setelah tiba dirumah, Kyuhyun cukup panik namun ia beruntung dirumahnya masih ada banyak orang yang membantu, keluarga kakaknya juga keluarga bibi Joohyun dari Jepang masih berada disana.

Setelah memanggil dokter, Joohyun akhirnya mendapat infus dirumah karena ia kekurangan istirahat dan nutrisi, lalu ketika hampir tengah malam Joohyun sadar dari pingsannya Kyuhyun memaksa istrinya untuk makan walaupun Joohyun hanya memakan beberapa suap saja.

"Kamu juga harus istirahat Kyu, Joohyun dan Shihyun membutuhkanmu sekarang jadi jangan sampai kamu juga ikut tumbang." Ujar Ahra dibalas senyum tipis oleh Kyuhyun.

Ahra tahu Kyuhyun juga sangat sedih apalagi kondisi Joohyun juga langsung menurun, melihat wajah lelah sang adik Ahra memeluk Kyuhyun erat.

"Noona tahu ini berat untukmu Kyu, kamu pasti teringat kembali pada kematian eomma dan appa dulu bukan?" Kyuhyun mengangguk didalam pelukan Ahra.

"Untuk kedua kalinya aku tidak ada disamping orang yang kusayang disaat terakhirnya." Lirih Kyuhyun.

"Kamu harus kuat Kyu." Ahra melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Kyuhyun.

"Kamu punya Joohyun dan Shihyun jadi jangan terpuruk lagi seperti dulu." Pinta Ahra.

"Aku tahu noona, ada seseorang yang bersandar padaku jadi aku tidak boleh seperti dulu lagi, aku akan kuat dan menjadi sandaran untuk keluargaku." Kyuhyun tersenyum tipis kala mengucapkannya.

"Terimakasih sudah memberiku kekuatan noona."

***

Disalah satu kursi tunggu Bandara Incheon Joohyun duduk bersama bibinya yang akan kembali ke Jepang, Kyuhyun sedang mencari minum bersama Yuta untuk mereka berempat.

AFTER A LONG TIMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang