Dupa Hunter

556 57 4
                                    

Mata hitam pemuda manis itu mengerjap pelan. Sedikit kabur saat melihat langit-langit putih.

"Kiba..."

Suara pelan namun antusias terdengar. Dia menggulirkan matanya ke samping untuk melihat seorang pemuda berambut kuncir tinggi seperti nanas.

"Shi....ka.." jawabnya lemah

Orang yang dipanggil Shika itu tersenyum. Matanya sedikit berkaca-kaca melihat pemuda yang terbaring di depannya. Rasa haru memenuhi hatinya. Tentu saja sudah dua hari Kiba terbaring tidak sadarkan diri setelah pelaksanaan ritual pemurnian yang dilakukan oleh Paman Minato. Shikamaru sendiri sudah menunggunya dengan sabar. Berharap Kiba segera sadar dan ritual pemurniannya berhasil.

Kiba masih mengerjap perlahan, seperti orang yang berusaha mengumpulkan nyawa setelah bangun tidur. Tiba-tiba Kiba bangun dengan cepat. Dia meraih tangan Shikamaru.

"Shikamaru tolong Naruto..... Naruto! Kita harus menyelamatkan Naruto! Anak baru itu berbahaya. Dia...dia ingin memperkosa Naruto! dia..."

"Kiba tenanglah"

Shikamaru memegang kedua pundak Kiba, sedikit keras meremasnya.

"Tenanglah... Kiba, tarik napas dan keluarkan pelan... ikuti aku"

Shikamaru membimbing Kiba untuk menetralkan napasnya yang memburu. Beberapa saat kemudian Kiba berangsur tenang. Shikamaru yang melihatnya mulai tenang segera memberikan segelas air dingin. Dia khawatir Kiba bisa dehidrasi.

"Sudah mendingan?"

Kiba hanya mengangguk pelan dan kembali menyerahkan gelasnya pada Shika.

"Sekarang bisa kau ceritakan pelan-pelan apa yang hal terakhir yang kau ingat?"

Alis Kiba sedikit mengkerut. Ingatan-ingatan terakhirnya dia jabarkan pelan-pelan. Mulai dari saat dia menemukan Naruto di atap sekolah, melihat Naruto yang bajunya sudah hampir terbuka semua dan si anak baru yang terlihat ingin memangsanya. Kiba juga menceritakan bagaimana dia tidak bisa membuka pintu atap yang terkunci dan memilih berlari turun mencari bantuan.

"Anak baru itu tiba-tiba muncul di depanku. Padahal aku jelas melihatnya masih ada di atap bersama Naruto dan kau tahu sendiri jalan ke atap itu cuma satu. Dia mencegatku di jalan dan...dan.... setelah itu... aku tidak ingat apa-apa lagi"

Kiba menarik rambutnya. Berusaha mengingat kejadian setelahnya. Tapi semuanya kosong. Tidak ada bayangan apapun sama sekali.

Bukannya khawatir, Shikamaru malah terlihat lega. Berarti ritual yang dilakukan Paman Minato berhasil. Pengaruh sihir hitam Uchiha itu sudah hilang dari Kiba.

"Shika, apa yang terjadi setelah itu? Apa kau tau?"

Kiba bertanya dengan wajah ketakutan. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi setelahnya. Apa Uchiha itu berbuat hal buruk padanya? Bagaimana dengan Naruto? Apa ada yang menolongnya?

"Kau dibawa ke rumah sakit setelahnya. Kau dirawat beberapa hari."

"Apa?! "

"Tenanglah dulu, ceritanya panjang. Aku akan menceritakannya nanti. Sekarang aku akan ambil makanan. Kau belum makan selama dua hari."

Shikamaru beranjak untuk menuju dapur.

"Tunggu, bagaimana dengan Naruto? Apa dia.."

"Dia baik-baik saja. Dia sekarang bersama paman Minato. Sudah ku bilang ceritanya panjang."

Mendengar jika Naruto sudah bersama ayahnya kembali membuat Kiba merasa lebih tenang. Naruto sudah aman sekarang.

..........................................................................................................................................................

Your pureblood mate (Slow Update)Where stories live. Discover now