Chapter 1

12 4 5
                                    

Hujan sore ini terasa begitu menusuk hatiku. Ia turun perlahan membasahi jalanan. Suaranya yang tenang perlahan-lahan mulai membisikkan kenangan akan dirimu. Aku masih terduduk disamping jendela kamarku dengan ditemani secangkir kopi kesukaanku, menatap langit yang kelabu dengan seksama. Aku iri pada hujan yang bisa saja datang padamu. Rintiknya dapat memeluk tubuhmu dan alunannya dapat menenangkanmu. Hujan selalu mengingatkanku padamu disaat terakhir kali kita bertemu. Hujan mengisi kekosongan hatiku. Ia menggantikanku menangis melepaskanmu. Ternyata benar aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Jarak amat sangat kejam, memisahkanmu dariku yang tidak sanggup mengenal rindu.

Tring...tring...tring.

Ponselku berbunyi dengan kencang. Sebuah telepon masuk, tertera namamu yang telah aku nantikan sejak tadi, Angga. Dengan senyum yang tersimpul indah aku mengangkat telepon itu.

"Aria, maaf baru menghubungi. Aku baru pulang dari kampus. Kamu sedang apa?"

"Iya Angga, tidak masalah. Disini hujan, aku jadi mengingatmu, aku benar-benar merindukanmu."

"Aku juga merindukanmu. Rasanya sulit tidak melihatmu berbulan-bulan. Tapi bersabarlah sedikit lagi, akhir semester ini kita akan bertemu."

"Iya, aku menunggu dengan kesabaran penuh. Sampai jumpa pada liburan semester Angga."

"Tentu Aria, tidak sabar untuk melihat senyummu."

"Aku juga tidak sabar Angga."

Aku mengakhiri panggilan itu dengan hati yang bahagia. Suara Angga seketika menghilangkan keresahanku. Bagaimana bisa aku tidak merindukan seseorang sepertinya? Dia selalu menemaniku, menjadi penyemangatku dan selalu mendengarkan seluruh keluh kesahku. Kami sering melakukan panggilan telepon sebagai solusi pelepas rindu. Sering kali tanpa sadar kami melakukan panggilan berjam-jam, kadang hingga salah satu dari kami tertidur pulas. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya. Satu bulan lagi, waktu yang menurutku sangat lama untuk bertahan melawan rindu yang berat ini.

.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bisikan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang