06💫

820 151 20
                                    

Yangyang termenung sementara mobil yang ia tumpangi masih melaju dengan tenang. Ia dalam perjalanan menuju rumah pribadinya yang dekat dengan kampus setelah seharian beristirahat di rumah keluarga besarnya di Dusseldorf setelah kembali dari Indonesia. Ia masih menatap kotak navy yang kini berada di dalam tasnya. Bahkan ia sudah memperhatikannya semenjak perjalanan pulang dari bertemu Ryujin dan Haechan malam itu, di pesawat pun perhatiannya tak luput dari kotak kubus itu.

Tapi berkali-kali ia mencoba menepis pikirannya. Ia tidak punya hak apapun untuk tahu mengenai hubungan antara Jaemin dan Ryujin, termasuk apapun itu yang ada di dalam kotak.

Yangyang memilih menghubungi Jaemin untuk mengalihkan rasa penasarannya.

Davin

I hv smth 2 show u|

|keyboard lo cacat?

n. y?|

|ngetik yg bner bgst
|hargai eksistensi alfabet!

k. let's not talk abt it|
what i will show u is more than important|
komm heute nacht zu mir nach hause|
(come to my house tonight)

|apaan si anjir tinggal pap skrg
|ambil bsk di kampus

dateng aja|
ga pake lama|

|ah bangke
Read

Yangyang mendecih, "Liat aja nanti, tau dapet hadiah dari ceweknya paling makasih sampe cium tangan itu bocah." katanya percaya diri.

.

.

Malamnya Jaemin benar-benar datang, bermodal sepeda yang biasa ia gunakan sehari-hari. Jarak rumah Yangyang memang tidak jauh dari kampus, dan tentu saja tidak jauh pula dari asrama tempat Jaemin tinggal. Udara malam yang dingin memang memberi sensasi tersendiri bagi Jaemin yang dengan santai mengayuh sepedanya di jalanan yang tidak begitu ramai.

Tanpa permisi lelaki itu masuk ke rumah yang katanya minimalis milik Yangyang, pribadi.

Jaemin mendudukan diri di kursi ruang tamu, sedikit memindai apakah ada orang lain di rumah itu, barangkali keluarga Yangyang, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mendudukan diri di kursi ruang tamu, sedikit memindai apakah ada orang lain di rumah itu, barangkali keluarga Yangyang, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan orang lain.

"Mel buru turun!"

Karena suara Jaemin cukup keras, pemilik nama yang dipanggil pun tak lama menunjukkan diri dari ujung tangga, dengan kedua tangan yang disembunyikan di belakang punggungnya.

"Apaan buru!" Pinta Jaemin tanpa basa-basi.

Yangyang tanpa ragu meletakkan sebuah kotak kecil di meja, mendorongnya ke arah Jaemin.

[✔] (2) Meine Freundin ; Jaemin ft. RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang