Tuan Muda Gila 24

2.9K 189 1
                                    

POV: Author

Denis langsung mengeluarkan sebuah pistol membuat Dina yang melihatnya langsung tercengang kaget dibuatnya pasalnya Dina tak tau kalau Denis suka membawa benda berbahaya tersebut.

"Kau mau apakan benda berbahaya itu Denis?" tanya Dina dengan wajah panik.

"Diamlah! Aku ingin membereskan orang orang yang coba mengikuti kita," ucap Denis sembari memasukkan beberapa peluru.

Denis langsung memberhentikan mobilnya seraya menenteng sebuah pistol. Jalanan yang sepi menambah kesan seram dalam diri Dina saat Denis mulai keluar  dari mobilnya.

"Denis! Jangan keluar," pintah Dina menahan tangan Denis.

"Jangan mencegahku Dina, tetap diam dan jangan keluar." Denis langsung bergegas keluar melihat 5 pria berbadan kekar sudah menunggunya diluar.

Denis menatap mereka dengan tatapan tajam dan siap siap membunuh.

Pria berbadan kekar itu mulai tersenyum jahat saat melihat Denis yang sudah keluar namun tanpa pengawal satu pun didekatnya.

"Pekerjaan kita akan semakin mudah," bisik salah satu pria pada pria lain.

"Kau memang benar," sahut pria itu.

Denis mulai mengepalkan tangannya dan langsung memasukkan kembali pistolnya saat melihat para pria tersebut tidak membawa senjata pasalnya Denis akan menyerang dengan tangan kosong meski dirinya membawa pistol tapi akan lebih seru jika menggunakan tangan kosong dan setara dengan lawan.

"Hah! Cepat maju!" Satu pria kemudian maju memukul Denis namun dengan sigap Denis menghindar dan 'Brukk' satu pria jatuh dengan satu pukulan maut Denis.

Hingga keempat pria tersebut langsung menyerang secara bersamaan kearah Denis.

Denis tak tanggung tanggung memukul hanya dengan satu pukulan dan tendangan membuat pria tersebut tumbang namun kembali bangkit.

Napas Denis terengah engah wajah yang mulai memar saat pria tersebut belum juga menyerah menyerangnya.

Denis terus memukul pria tersebut hingga Denis lengah saat sebuah balok menghantam pundaknya membuatnya jatuh ke aspal dengan keras. Segera Denis mengambil pistol yang belum ia gunakan di saku celananya dan menodongkannya kearah salah satu pria.

Tapi mata Denis membulat saat melihat Dina yang sudah menangis ditahan pria tersebut.

"Hiks hiks, Denis!" Dina menangis ketakutan saat dirinya dicekik salah satu pria.

"Dina!" Denis langsung bangkit dengan wajah yang sudah babak belur.

"Hah! Pria berdarah dingin langsung lemah saat wanitanya dalam bahaya," ejek salah satu pria yang menyekap Dina dengan pergelangan tangannya.

"Lepaskan dia, dia tak ada kaitannya dengan semua ini!" Denis begitu panik saat melihat Dina yang begitu ketakutan.

"Denis tolong aku! Hiks hiks," Dina terus menangis ketakutan.

"Lepaskan dia, aku mohon." Baru kali ini Denis memohon kepada seseorang hanya karna wanita.

"Diam saja kau disitu dan jangan berani melangkah," ancam salah satu pria tersebut.

Para pria tersebut langsung berjalan mundur kembali ke mobilnya membawa Dina yang masih menangis dan terus memanggil nama Denis.

Denis tetap diam saat para pria tersebut memasuki mobil mereka membawa sang pujaan hati.

"Denis tolong aku!" Mobil tersebut melajuh menjauh dari Denis.

Denis tak tinggal diam saat Dina dibawah pergi darinya. Segera Denis berlari kearah mobilnya dan mulai mengejar mobil tersebut.

"Tunggu aku Dina," Denis melajukan mobilnya dengan kecepatan iblis mengejar mobil tersebut.

Namun hampir saja Denis menyalip mobil tersebut tiba tiba saja lampu merah membuatnya terhenti.

"Ah sial!" Denis memukul stir mobilnya melihat mobil yang membawa Dina hilang dari pandangan mata.

Sedangkan Dina terus menangis ketakutan saat dirinya berada diantara beberapa pria yang berwajah seram.

"Aku mohon lepaskan aku," Dina memohon kepada salah satu pria namun pria tersebut tak menghiraukannya.

"Diamlah kenapa kau begitu berisik," ucap pria yang ada disamping Dina.

Dina terus terisak ketakutan melihat sekeliling nya begitu asing baginya.

"Buat diam!" ucap pria tersebut yang menjadi pengemudi.

"Hiks hisk tol-

Ucapan Dina terhenti saat dirinya dipukul dari belakang membuatnya pingsan seketika didalam mobil tersebut.

Denis begitu frustasi saat Dina dibawah pergi oleh pria yang tak ia kenal. Denis menyesal kenapa dirinya tak mengeluarkan pistolnya.

"Maafkan aku Dina," lirih Denis sembari mengacak ngacak rambutnya.

"Seharusnya aku membunuh pria tersebut," sambungnya kembali.

"Apa yang akan kukatakan kepada Mama nantinya," Denis semakin frustasi saat mengingat Mamanya yang begitu menyayangi Dina.

"Seandainya aku memberitahumu yang sebenarnya kalau aku.....

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя