Il Est, Demigod [✓]

δεκατρείς

Okay, sebelum masuk ke cerita aku mau nanya. plis jawab ya:)

Jadi dari chapter 1-sekarang aku cuma nyeritain keempat demigods ini tanpa ada cewe nya. kira kira kalian sukanya kalo dibikin cerita romans nya juga like aku bikin Haechan pdkt sama si A, Jaemin jadian sama si B gitu atau gini aja? tanpa ada cewenya jadi fokusnya emang cuma ke mereka ber4 doang?

Serius nanya!. soalnya aku juga bingung ini mau masukin cast cewe atau fokus ke mereka doang.

Takutnya ntar ada yang bosen gitu kalo ceritanya gini gini doang gaada bumbu bucinnya wkkwk apasi:v

So, kasih pendapat kalian di komentar oke? makasihh^^

Happy Reading
.
.
.

Sekarang sudah hampir tengah malem. tadi sambil nunggu tengah malem mereka sempet beli makan dulu sebelum akhirnya balik lagi kesini.

Hening.

Cuma ada suara rantai pohon yang tertiup angin. tidak ada banyak penerangan. hanya dari flash ponsel Jaemin, Renjun dan Haechan.

"Sebentar lagi"

Suara sang gadis menyeruak memecah keheningan. ketiganya menoleh, agak menegang karena suara Zoya yang sangat rendah

"Kalian bisa kontrol kekuatan kalian?" tanya Zoya masih memejamkan mata

"kecuali Haechan" jawab Renjun pelan

"apapun yang bakal dateng ke kita nanti, habisi mereka." lirih Zoya

"temen kalian, ada di sebuah ruangan dengan cat berwarna merah. dia masih hidup, tapi nggak sadarkan diri" ucap Zoya masih setia memejamkan matanya

diam diam Haechan meremang. dia masih sangat asing dengan hal hal seperti ini.

"lo bisa liat temen kita?" tanya Jaemin. Zoya mengangguk samar

"terus, ayah sama kakak lo?" Haechan memberanikan diri bertanya

"belum ketemu" jawabnya

Ketiga laki laki disana menghela napas. terbesit rasa ragu saat memikirkan apa yang akan mereka hadapi nanti didalam.

Zoya membuka matanya. Haechan, Renjun dan juga Jaemin tidak bisa untuk tidak terkejut. pasalnya mata Zoya kini berubah warna menjadi kuning menyala. persis seperti di film film.