39. Never Be...

22K 2.9K 560
                                    

Ready to order this crazy book? Hehee..


(------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


Setelah membersihkan diri, Jeno duduk di dekat jendela masih memakai bathrobe. Ditemani sepuntung rokok dan segelas beer Jeno mulai membuka percakapan dengan Jaemin.

"Hal apa saja yang kau dapat sepulang dari bertemu Hyunjin?"

Mendengar hal itu Jaemin menghentikan kegiatan mengeringkan rambut. Pria dengan kaus kebesaran itu duduk di sisi kasur menghadap Jeno. Terlihat gelisah sambil menggigit bibirnya.

"Dia sadar kalau kau sengaja mengirimku ke tempatnya agar bisa menggalih informasi mengenai kotak perhiasan itu." Jeno mendecih sambil tersenyum remeh.

"Dia bilang jika kau benar-benar ingin tahu keberadaan perhiasan itu, kau harus menemuinya sendiri dan bertanya secara pribadi."

"Tidak." tukas Jeno. Jaemin menghela nafas lalu berjalan untuk duduk di pangkuannya.

"Jen, menurutku kau harus sedikit mengalah dengan egomu. Ini demi perhiasan itu. Kau mau 'kan mendapatkan kembali perhiasan milik Nenekmu?"

Setelah itu Jeno terdiam untuk berpikir. Wajah dengan garis tegasnya nampak serius hingga kerutan tercetak di kening.

"Akan aku pikirkan." ucap Jeno pada akhirnya.

"Oh ya, aku bertemu Yeji saat ke supermarket tadi." Jeno langsung menatap wajah Jaemin tak percaya.

"Dia di Korea?" lalu Jaemin mengangguk.

"Kau tau? Aku masih kesal sekali setiap melihat wajahnya yang sok baik. Cih, padahal dia hampir membunuh kita dengan memberikan makanan beracun. Dasar jahat."

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Tidak ada yang penting. Hanya saling sapa sebatas formalitas. Oh! Dia juga menanyaimu, tapi tidak aku jawab karena manajerku sudah datang." jawab Jaemin dengan nada yang tidak suka.

"Hm.. sudah biarkan." lalu Jeno mematikan rokoknya dan mengelus perut Jaemin dengan lembut.

"Tidak ada yang perlu kau pikirkan tentangnya. Dia hanya orang asing, oke?" Jaemin mengangguk. "Lebih baik sekarang kita tidur. Aku tidak ingin kau kelelahan karena itu tidak baik untuk baby." sambungnya lagi lalu menggendong tubuh Jaemin menuju kasur dan mengistirahatkan diri.


----------


Keesokannya setelah mengantar Jaemin kembali, Jeno pergi menuju sebuah apartemen yang kini menjadi tempat tinggal wanita bermarga Hwang. Ia pikir hidupnya akan lebih tenang, tapi ternyata wanita itu datang lagi yang membuat Jeno kesal.

Dari kejauhan kening Yeji mengerut melihat ada seorang pria tinggi tengah bersandar di depan pintu apartemennya. Setelah di lihat lebih dekat mata Yeji membesar, ternyata itu Jeno. Dengan perasaan was-was ia mendekati pria itu.

"Senang bertemu lagi denganmu, jalang." ucap Jeno sambil tersenyum merendah.

"Jaga ucapanmu!" dan mendapat kekehan dari pria itu.

"Apa aku salah? Kau memang jalang, terbukti kau kembali mendekatiku dan bertanya tentangku pada Jaemin dengan sok polos!" Jeno mendekati Yeji yang kini terdiam menatapnya.

"Dari mana kau tau aku tinggal di sini?"

"Mudah saja melacakmu selama aku punya nomor ponselmu." Yeji menggeleng lalu mendorong tubuh Jeno hingga ia bisa lewat untuk membuka pintu apartemennya.

THE SASAENG! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang