Chapter 48

15.3K 2.5K 207
                                    

Aku uploadnya sekarang aja, ya. Soalnya besok mau istirahat 🤧🤧
Mendadak aku nggak enak badan. Hidungku mampet, bersin2 dan kepala tiba-tiba sakit. Bahkan malam ini aja nggak tau bisa nambahin draf season 2 sebanyak 1 chapter lagi apa enggak. Cuma ya untung udah dapat 2 chap tadi siang.

Maaf, yaaa. Tapi ntar kalo udah baikan, aku upload lagi.

Warning :

Episode ini menyebabkan geram pada hati dan hasrat ingin membanting HP. Jadi ... Usahan membaca sambil rebahan. Karena akan menyebabkan hasrat ingin mencakar dan mengutuk.

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komen 🤭🤭

***

Roseline menjatuhkan sendok perak ke lantai. Rasa marah menyerang hingga membuat dadanya panas. Sialan. Sudah 3 hari ia ditangkap dari toko roti dan dikurung dalam kamar istana Easter atas perintah Pangeran Ein.

Setelah mendekati Roseline, pria itu datang dengan sikap dingin sambil bilang bahwa Rose sekarang adalah tawanan perang.

Awalnya Rose ingin tetap bersandiwara tidak tahu dengan maksud pangeran. Sayangnya, sebelum pria itu menghilang, mereka sempat bertemu. Dengan ancaman pangeran dengan tegas mengatakan identitas asli Roseline, lengkap dengan nama baptisnya.

Sialan. Apa sih sebenarnya yang dilakukan Klein?

"Sialan!" teriak Roseline.

"Kau merasa tidak adil berada di tempat ini?"

Rose segera berdiri dan berbalik, menatap pria pirang yang baru saja masuk itu. Si pengawal putra mahkota. Kalau sebelumnya Rose harus berpura-pura merasa canggung dan takut, sekarang ia tidak akan melakukan hal itu lagi. Identitasnya sudah terbongkar. Jadi, Rose bisa dengan terang-terangan menatap orang-orang sebagai musuh.

"Ternyata Nona Raeliana adalah orang baik. Dia bahkan tidak tahu telah menempatkan musuh di sisinya," kata Tristan dengan pandangan tajam.

Rose mengepal kuat. Raeliana.

Awalnya Rose tidak menganggap gadis itu terlalu berbahaya. Ia hanya mendapatkan sumber dari mata-mata perang bahwa sebenarnya pangeran Easter memiliki tunangan sejak kecil. Rose merasa terganggu ketika tahu bahwa pria yang ingin dimilikinya ternyata punya tunangan.

Rose yang melihat Pangeran Ein melalui rapat strategi kekaisaran bersama Klein setahun lalu, merasa bahwa pria itu sangat menarik. Pangeran memiliki ciri-ciri kebalikan dari Klein. Rose berpikir akan sangat menyenangkan jika punya mainan seperti Pangeran Ein.

Tetapi laporan mengenai Raeliana itu membuat Roseline marah besar. Ia ingin menghabisi Raeliana.

Lalu Rose membuat identitas palsu dan melarikan diri ke Easter, langsung ke dalam hidup Raeliana. Melihat gadis bodoh itu berlari dan menyelamatkannya tanpa curiga. Saat itu Rose berpikir sangat mudah membunuh Raeliana. Namun, karena Raeliana terlihat menarik, jadi tidak masalah bermain sebentar dengannya.

Hanya saja Rose tidak menyangka bahwa akan bertemu Pangeran Ein secepat itu. Melihat pangeran datang menemui Raeliana dan mengabaikan dirinya, Rose jadi semakin ingin melenyapkan gadis itu. Seharusnya skenario penyerangan paman gadungan waktu itu berhasil jika pangeran tidak datang.

Dasar preman sialan, maki Rose dalam hati.

Beruntung sekali Klein langsung membereskan preman tolol itu dan pangeran datang menemuinya untuk memberikan kabar langsung. Betapa senangkan Roseline saat itu. Bahkan Raeliana juga menyodorkannya pada pangeran. Tetapi hanya sebatas itu, pangeran benar-benar mengabaikan Roseline.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Where stories live. Discover now