#GS - 06

571 88 14
                                    

#Sebelumnya

"Belom pernah aja dikutuk sama orang jomblo!" Ujar mereka dalam hatinya masing-masing dengan melihat kelakuan temannya

.
.
.
.

Selamat Membaca...

Setelah Alvaro meminta izin pada guru piket untuk izin pulang untuk dirinya dan Mahinka, tetapi dasarnya temen-temen dari Alvaro dan Mahinka iri, jadi Alvaro meminta izin untuk teman-temannya dan teman Mahinka. Untuk alasannya hanya Alvaro dan guru piket yang tau.

Dan sekarang pun mereka ribut juga. Hanya karena kendaraan. Ya dasarnya Alvaro orangnya memiliki kesabaran yang minim jadilah Denis, Alvi, Nina dan Riani ditinggal. Mereka naik apapun, mengikuti Alvaro dan Mahinka pun, Alvaro tak perduli. Yang sekarang iya perduli kan hanya membawa Mahinka kerumahnya untuk istirahat.

Butuh waktu Setengah jam untuk  perjalanan dari sekolah menuju rumah Mahinka. Beberapa menit setelahnya mobil yang di tumpangi Denis, alvi, Nina dan Riani sampai tepat di depan mobil Alvaro.

Riani dan Nina buru-buru turun dan menari Mahinka membuat Mahinka dan Alvaro terkejut.

"Lu ke rumah gw aja ya? Istirahat nya di rumah gw!" Riani benar-benar khawatir kali ini. Bukannya apa-apa kalian pasti tau apa yang di khawatirkan Riani sekarang.

"Kenapa harus kerumah lu?" Bukan hanya Denis yang bingung tetapi Alvi juga terutama Alvaro yang mengerutkan kedua alisnya

Riani menghembuskan napasnya gusar dan menoleh kearah sekitar rumah Mahinka yang masih sepi, "plis untuk kali ini aja ka!" Riani benar-benar kekeh atas permintaannya

Mahinka bingung untuk menjawab, takutnya ia akan di cari oleh orang rumah, "tapi ni, aku takut orang rumah nyariin aku. Meskipun jam pulang sekolah masih satu jam lagi!" Mahinka tambah bingung juga

Nina yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya, "justru itu ka, plis ke rumah Riani aja ya? Sejam pun gak papa. Lu bisa istirahat dengan tenang!" Nina benar-benar mendukung apa yang diusulkan oleh Riani

Sementara Mahinka, Nina dan Riani debat. Alvaro, Alvi dan Denis bingung dengan apa yang mereka debatkan. Hanya masalah istirahat? Kenapa harus di rumah Riani? Kenapa mereka harus kekeh? Kenapa mereka begitu khawatir. Kurang lebih Pertanyaan-pertanyaan itu yang sekarang di pikirkan oleh Alvaro, Denis dan Alvi.

Denis yang dasarnya mempunyai penyakit kepo yang akhir akhirnya bertanya, "kenapa sih kalian? Cuman masalah dimana Mahinka istirahat aja pake depat di depan rumahnya!" Denis benar-benar pusing dengan pembicaraan mereka

Riani dan Nina yang mendengar ujaran Denis menatap Denis tajam membuat Denis mengedipkan kedua matanya bingung, "kenapa natap gw kaya gitu?" Bulu kuduk Denis berdiri saat ditatap tajam oleh Riani dan Nina

Saat Nina ingin mengeluarkan suaranya tiba-tiba pintu rumah Mahinka terbuka dan perhatian mereka langsung tertuju oleh seseorang yang Nina dan Riani tau kecuali Alvaro, Denis dan Alvi.

"Bun!" Panggil Mahinka pelan

Ya, seseorang yang membuka pintu rumah adalah Fany Zhafira sekaligus ibu sambung dari Mahinka Aurora

Nyonya Fany yang di panggil menatap Mahinka tajam, lalu menatap teman-teman Mahinka dengan senyuman yang merekah dan di balas oleh mereka semua kecuali Nina dan Riani.

"Kenapa diam di luar? Mahinka ajak dong teman-temannya masuk!" Nyonya Fany berjalan mendekat kearah Mahinka dan menarik Mahinka dengan pelan tetapi memegang erat tangan Mahinka membuat Mahinka menahan rasa sakitnya. Jadi tak terlihat oleh mereka.

Gadis Senja (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang