1 | The Arrogant Artisans

2.5K 288 417
                                    

Kesamaan cerita, baik ide dan/atau plot, menulis ulang kembali dan memublikasikan atas nama pribadi pada media cetak/sosial, memperbanyak dan mendistribusikan serta sejenisnya, tanpa seizin Penulis akan dilaporkan pada pihak berwajib.

Cerita ini memiliki hak cipta dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 28 tahun 2014.

💌💌💌

DIAM-DIAM Bethany Celesta mengeluarkan ponsel dari clutch bag silvernya. Selagi semua orang sedang duduk mengelilingi meja makan, mengunyah main course ala hidangan Italia, dan saling menyulang Maximeée-Conti, jempolnya bergerak gesit membalas pesan-pesan yang membanjir di Telegram.

Sejak tadi Any sudah curi pandang ke arah jam dinding berukuran besar di balik pilar ruang makan. Sepuluh menit lagi waktunya hidangan penutup. Kemudian para orangtua akan mengobrol di ruang tamu, para anak sulung membicarakan bisnis di ruang perpustakaan keluarga, anak-anak seusianya memilih minum di bar atau pergi ke area karaoke, sementara anak yang lebih kecil menyelinap ke balik garasi untuk mengadakan pertemuan rahasia Mobile Legend.

Keluarga Gagnon memiliki latar belakang sejarah yang memusingkan untuk diceritakan. Pria-pria keturunan Gagnon aslinya berasal dari Vevey, sebuah kota di Swiss, tetapi mereka kompak tanpa sengaja melakukan pernikahan antarras, sehingga ideologi multikulturalisme sangat berlaku di keluarga Any. Singkatnya, Lexus adalah pria blasteran yang menikah dengan wanita metropolitan Jakarta, lahirlah Ino kemudian Any, yang mau tidak mau harus terjebak mengikuti rutinitas atas nama tradisi turun-temurun.

Terlalu sering menghadiri acara keluarga seperti ini membuat lamunannya makin mengelana. Bahkan keinginan untuk minggat dari sini lebih besar dibanding godaan bolos kelas Akuntansi Menengah Satu. Any menguap. Sebelah tangannya mengambil gelas anggur dan meneguknya sampai tandas. Ekor matanya melirik notifikasi baru dari iPhone SE.

"Mata nyokap udah mau copot melototin lo, An," bisik Bethovino.

Any buru-buru menyimpan gawai kembali ke dalam tas. Dia berdeham anggun sambil melempar senyum manisnya ke seberang. Objek yang ditandai kakak laki-lakinya adalah ibu kandung mereka, wanita sosialita yang menjunjung tinggi pertemuan semacam ini.

"Kak, lo nggak bisa gitu pura-pura cemas ngecek dahi gue, terus bilang kalau gue lagi haid?" Any balas berbisik sembari menutup mulutnya dengan punggung tangan.

"Minggu lalu pas ulang tahunnya si Brielle kan udah."

"Gimana kalau gue sengaja tumpahin anggur ke gaun Givenchy ini terus lo izin buat antarin gue langsung ke laundry?" Any masih berusaha.

"Kayaknya bulan kemarin udah pakai alasan itu. Lagian ya, gue masih nggak habis pikir kenapa gue ngikutin saran lo waktu itu. Konyol banget, tau nggak?" balas kakaknya lagi.

"Giliran lo dong yang bikin alasan!" Any agak mendesak.

"Apa? Bobamosa kebakaran?"

"Itu gue yang dihajar papa!"

Kakaknya sulit diajak serius. Bobamosa adalah tantangan bisnis yang kinerja operasionalnya akan dinilai oleh kedua orangtua Any. Ino melimpahkan kafe yang menyediakan variasi minuman boba tea, kopi, dan aneka pastry kepadanya. Menjadi putra sulung pemilik perusahaan makanan dan minuman terbesar di Jakarta membuat Ino memiliki tanggung jawab tersendiri di pundaknya. Jadi, ide Bobamosa kebakaran adalah kiamat untuk Any.

Ino menyunggingkan senyum tipis. "Dessert is coming. Kesukaan lo, Danish pastry."

Any mengalihkan pandang. Beberapa pelayan muncul satu per satu dari balik dapur dan mengantarkan sepiring besar campuran pai, kue panggang, dan roti gandum. Hidangan penutup itu tampak menggiurkan begitu diletakkan di atas meja mewah bermaterial keramik Portugis. Any menemukan rhubarb horns—pastri yang terbuat dari buttermilk dengan isian marzipan yang dibalut gula kristal dan kacang almond—kesukaannya.

EQUANIMITYKde žijí příběhy. Začni objevovat