05

7.3K 343 44
                                    

Jeno kembali dengan aktivitas nya sebagai mahasiswa dan dia berniat ingin bertanya kepada Eric tentang Jaemin lebih dalam.

"Dek, kamu nanti langsung pulang atau main dulu ?" Tanya Mommy Taeyong.
"Mungkin bakal main dulu bentar. Kenapa Mom ?"
"Gapapa, kan kemaren kamu pulang telat ngga ngasih kabar orang rumah"
"Hehe. Hape nya adek ada disaku tapi lupa buat ngabarin Mommy. Maafin ya Mom"
"Kemaren kamu kemana ?" Tanya Papa Jae yang baru saja turun dari lantai dua.
"Main Pa,"
"Iya kemana?"
"Kalau adek cerita, kalian marah ngga ? Terutama Papa"
"Kok Papa ?"
"Adek bakal cerita kemaren adek dari mana. Tapi janji jangan larang buat adek main kesana lagi setelah itu"
"Kenapa si dek ?" Bang Mark yang dari tadi cuma jadi pendengar setia giliran angkat bicara
"Ya janji dulu"
"Iya sayang. Adek dari mana hm ?" Selalu dengan bahasa yang rendah
"Adek.. eumm ke panti"
"Ngapain ke panti" flat nya Papa Jae ngga nguatin
"Dengerin adek cerita dulu Pa, mukanya jangan kaya gitu ah. Terusin sayang"
"Mom, adek ketemu sama satu cowo, paket lengkap. Cantik manis, baik hati. Satu kampus sama adek, baru kenal beberapa jam."
"Terus ?"
"Adek kaya terfokus sama dia aja Pa,"
"Kamu uda mantepin orientasi mu ?" Tanya Papa, Jeno tau kalau pertanyaan itu sedikit serius. Karena menyangkut dengan orientasi seksual.
"Uda"
"Sayang, dengerin Mommy, Mommy ngga ngelarang kamu mau jalan sama siapapun. Bahkan itu seorang perempuan sekalipun. Tapi kalau memang kamu uda mantepin orientasi kamu mau kearah belok ya gapapa. Mommy dukung apapun itu keputusan adek, bang Mark juga. Bang Mark gausah disembunyiin kalau memang ada seseorang yang sedang dideketin"
"Eh..Mommy tau ?"
"Apa yang Mommy ngga tau tentang anak Mommy heum ? Mommy yang ngandung kalian jadi Mommy sangat tau kalau anak-anak Mommy itu sedang jatuh cinta"
"Dek, kalau yang kamu suka itu orientasi seksual nya lurus gimana?"
"Adek Uda tau kok bang, bahkan dia sendiri yang bilang ke adek kalau dia juga belok"
"Kok tau ?"
"Hehe, adek kepanti karena ngikutin dia"
"Dasar ya kamu. Etapi bentar, kok ke panti ?"
"Banyak cerita yang adek belum tau tentannya Mom, adek harus jadi temennya dulu"
"Dek, inget ya, laki-laki yang memiliki keistimewaan seperti Mommy kalian akan lebih mempunyai perasaan yang lebih dalam dari kita. Kamu jangan menyentuhnya kalau memang hanya dibuat sekedar bahan percobaan." Kata-kata Papa sangat-sangat ngebuat Jeno memikirkan nya.

Jaemin. Itulah orang yang sekarang betah didalam fikirannya.

"Iya Pa,"
"Kalau Mommy boleh tau namanya siapa ?"
"Na Jaemin."
"Kapan-kapan ajak kesini ya Mommy pengen tau orangnya"
"Siap Mom"

Acara sarapan pagi kali ini diisi dengan breakfast talking . Peristiwa seperti sekarang biasanya sekeluarga lakuin hanya di malam Minggu dengan judul acara pillow talk .

Setelah menyelesaikan sarapannya dan pamitan dengan orang tuanya Jeno. Membawa mobil hitam legam kebanggannya itu ke arah kampus.

Ia berharap akan bertemu dengan Jaemin kali ini.

Skip

Sesampainya disekolah, selalu ada saja yang membuat Jeno jengah. Barisan para manusia yang membawa banner yang bertuliskan "Jeno jadilah pacarku" , atau yang sedikit menjijikan "Jeno , nanti main yuk"
Sangat menjijikan.

"Yo bro" rangkul Eric
"Muka kenapa muka"
"Jengah banget ngeliat mereka yang bawa banner kaya gitu"
"Jangan diliat kalo Lo emang gamau liat."
"Polusi banget buat mata gue"

Baru aja Eric mau jawab ada suara

Bruagh. Byurrr

"Hahah. Lo tuh siapa sih disini. Kaum homo wkwkw. Anak beasiswa aja belagu. Jangan belagu !" Sarkas salah satu mahasiswi yang pakai baju yang seharusnya dia pakai itu ukuran XL tapi dia makenya ukuran S.
"Bangun Lo!"

Jeno masih berusaha ingin melihat siapa yang dibully.

Waktu korban mengangkat kepalanya Jeno kaget setengah Hidup.

SKECHERS || NoMin Where stories live. Discover now