-02-

444 299 164
                                    

Happy Reading...

Gak tahu kenapa,rasanya gue gak pernah bisa marah sama lo.
Apa kita dulu pernah deket?

~Indah Kayla Aurelia~

Jam pelajaran kedua telah usai,Indah beserta kedua sahabatnya keluar kelas menuju kantin.Indah melupakan pertanyaan Raka yang sempat membuat seluruh kelas heboh karenanya.

Jarak kantin dengan kelas Indah lumayan jauh,karenanya Indah beserta Rumi dan Syila harus secepatnya pergi.

Ketika di perjalanan menuju kantin,seseorang memegang tangan Indah dan reflek Indah melepaskan genggaman tangan tersebut dengan kasar.

"Ehh maaf maaf,kaget yah hehe.." ucap seseorang yang memegang tanag Indah,yang kini tengah tersenyum manis kepada Indah.

"Ckk apaan sih lo Jino,mau ngapain hah?" kesal Indah kepada orang yang memegang tangannya yaitu Jino.

"Syil,dah lah kita ke kantin.Takut makanannya abis di ambil anak-anak lain,yuk?" pinta Rumi dengan terburu-buru kepada Syila.

Rumi cepat-cepat menarik tangan Syila dan menjauh dari Indah dan Jino.Rumi tahu bahwa Jino sangat menyukai Indah,hanya saja dia tidak mau mengatakannya kepada Indah.

Rumi juga tahu bahwa Indah hanya menganggap Jino sebagai sahabatnya,Indah tidak pernah berpikir untuk membalas perasaan Jino.

Setelah jarak Syila dan Rumi pergi begitu jauh,Jino tersenyum ke arah mereka berdua.

"Rumi tahu aja kalau gue mau PDKT sama Indah.The best deh buat loh Rum." ucap Jino dalam hati.Jino terus melihat ke arah Rumi yang  menjauh dari mereka berdua.

"Lo naksir sama Rumi yah Jino?" tanya Indah

Pertanyaan Indah membuat Jino sedikit terkejut,ia lalu menghadap Indah lalu tersenyum.

"Kagak,lah masa gue suka sama Rumi.Gue tuh sukanya sama lo." ucap Jino masih dengan senyum manisnya.

Indah yang mendengar perkataan Jino,sontak membuatnya sedikit mundur ke belakang.Jino yang melihat reaksi Indah seperti itu,berharap bahwa Indah akan membalas perasaannya.Tapi,reaksi Indah malah sebaliknya dari yang di harapkan Jino.

"Lo,suka sama gue?Hhahaha...gak salah?"

Indah malah sebaliknya dari yang di pikirkan Jino.Indah malah tertawa terbahak-bahak sambil menepuk-nepuk lengan kanan Jino.

"Becanda lo lumayan lucu.Udah lah ayok kita ke kantin."

"Ternyata lo nanggepin omongan gue sebagai bahan lelucon." keluh Jino dalam hati.

Jino menepis kekecewaannya,ia lalu menarik tangan Indah.Indah yang sedikit terkejut dengan Jino yang tiba-tiba menarik tangannya,mencoba u ntuk menahannya.

"Lo mau ngapain?"

"Ke taman belakang yuk,kita makan disana aja gimana?"

"Males ahh langsung ke kantin aja yok!"

Jino pun melepas tangan Indah,ia menuruti apa yang Indah inginkan.

RAIN (END)Where stories live. Discover now