part_34

1.1K 99 12
                                    


"Kau tak sadar!? Selama ini kau yg selalu menyusahkanku dengan kemanjaanmu.

"Selama ini aku berpikir bahwa unnie sangat menyukai kemanjaan ku kau bahkan pernah berkata "jadilah bayi untuku" apa kau tak ingat??.

"Lili Lisa anak yg susah di atur kerjaanya menyusahkan bukan? Haha.

"Ntah apa yg terjadi denganmu kau tega berbicara seperti itu padaku.

Plakkkkk.

×××

"Andee...............okh itu hanya sebuah mimpi." Lisa bediri dari tempat tidurnya ia mendekat jendela.

"Bulan itu sangat cantik unnie sangat menyukainya andai saja aku menjadi bulan unnie pasti akan menatapku setiap malam.

Gerimis melanda kota di mana chaelisa berada angin kencang meniupi dedaunan hijau hingga sang dedaunan terlihat segar.

"Hei...

"Hmm? Sia-

"Aku Jennie yg membawamu ke mari." Gadis itu menghampiri Lisa yg sedang asyik mendengar suara hujan.

"Kau sedang apa di sini?." Lisa masih dengan tatapannya ke jendela.

"Apa kau tak ada niat berterimakasih??." Jennie tersenyum hangat hingga membuat lisa ikut tersenyum.

"Okh gumawo sudah menolongku kemarin.aku tak tau dengan nasibku jika kau tak menolongku kemarin.

"Hehe tentu saja aku menolongmu aku lihat seluruh wajahmu pucat unniemu juga terus terdiam menatapmu kosong." Jelas Jennie ikut menatap ke arah jendela

Mereka saling berdekatan hingga Lisa bersedih hati ia menagis menatap jendela melihat orang orang berlalu lalang menggunakan payung.

"Iks~dingin sekali~." Lisa menyatukan tanganya di dada ia teringat dengan unnienya.

Walaupun Rosé berada di sebelah ruangnya Lisa tak berani menghampiri Rosé ia takut jika Lisa mengangu.

"Kau tak apa Lisa?.....

"Aku iks~ tak apa apa aku hanya merindukan pelukan unnieku sudah 3 hari ia tak memluku." Ia menyembunyikan tangisannya di kedua telapak tangannya.

"Tak usah sedih anggaplah aku temanmu." Sahut Jennie dengan nada lembut ia juga mengelus rambut Lisa pelan hingga mengusap air mata Lisa yg terus mengalir.

"Teman?." Tanya Lisa dengan tatapan memalas.

"Iya teman untuk sementara aku akan menemanimu." Jennie memamerkan gigi putihnya dan mengambil kedua tangn Lisa ia genggam.

"gumawo~~ ." Lagi lagi Lisa menangis ia memeluk Jennie dengan erat walaupun Jennie merasa aneh ini pertama kali ia di peluk oleh orang asing tapi Jennie mencoba terbiasa.

"Kau tau unnie?." Tanya Lisa melaps pelukannya dari Jennie.

Jennie menatap Lisa bingung bagaimana Lisa bisa memnaggil namnya dengan sebutan "unnie".

"Kau sudah bekerja?....

"Sedang dalam fase memasuki tahap perkantoran." Jennie

"Aku menunggu 1 tahun untuk memasuki kuliah." Lisa

Jennie melamun bagaimana bisa anak yg baru ia kenal sedekat ini dan memanggilnya unnie beda dengan anak lain yg tak pernah dekat dengan Jennie.

"Apa wajahku seperti bibi bibi." Jennie menunjukan mukanya pada muka Lisa

Lisa menahan tawa.

"Tidak sama sekali.

"Really????!." Jennie masih tak percaya bahkan ia menyodorkan pipinya apda Lisa agar benar-benar di liaht Lisa.

SI KEMBAR JAHIL  [And] ✔️✔️Where stories live. Discover now