⸙͎۪۫⋆11. He Died

589 60 35
                                    

Selesai sarapan, mereka langsung bergegas kembali ke kamar, dan ya mengambil beberapa makanan dari kantin, contohnya Jeongin dia mengambil satu kresek apel.

"Banyak banget ngambil apel-nya" ucap si Bibi yang selalu berada di kantin, melayani setiap manusia yg akan makan.

"Hehe, apelnya enak Jeongin suka" balas Jeongin sembari menunjukkan deretan gigi-nya yang rapih.

"Udah?" Tanya Chan, dan Jeongin pun mengangguk lucu.

»»——⍟——««

"Udh siap?" Tanya Chan kepada 7 kawan-nya.

"Op kors" Ucap Minho yang mendapat pukulan tepat di kepala-nya oleh Seungmin.

"Salah tuh pelafalannya, harusnya of course" ucap Seungmin dan mendapatkan gelak tawa dari teman-teman-nya.

Kemudian Felix, memanjat ke atas meja berniat untuk membuka benda kotak yang tertempel di dinding ruangan, menggunakan obeng yg Felix temukan di laci meja.

"Gua di depan nanti lu paling be-" perkataan Chan terpotong kala suara ketukan pintu terdengar nyaring.

"Woilah sapa lagi ini" jengkel Jisung ketika mendengar suara ketukan pintu yang bisa dibilang tak sabaran.

Jisung membuka pintu-nya dan terpampang jelas pria dengan kaus berlapis rompi anti peluru dan celana jeans hitam, jangan lupakan dengan satu pistol yang terpajang di paha kanan-nya.

"Kenalkan, saya Jeno" ucap pria itu dengan menjulurkan tangannya, Jisung pun membalas juluran tangan nya dan memperkenalkan diri.

"Tes-nya dilakuin sekarang" ucap pria itu.

"Bukannya 5 hari lagi ya?" Tanya Jisung bingung.

"Waktunya kita majukan" ucap-nya santai lalu mengambil pistol dan memasukkan beberapa peluru kedalam pistol dengan jenis MAG 4.

"Siapa?" Tanya Hyunjin yg mendekati Jisung.

"Jeno" jawab pria yg sedari tadi bersama Jisung. "Tes-nya dilakukan sekarang, ikut saya. Cepat" perintahnya yg langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Kayanya gabisa keluar dari sini" ucap Jisung saat pria yg dipanggil Jeno itu sudah pergi, ia menghela nafasnya berat.

"Mungkin mereka tau" ucap Hyunjin.

Jisung menatap Hyunjin "Ya.. mungkin"

Setelah-nya mereka berdua masuk kembali kedalam ruangan untuk memberitahu kan teman-temannya.

»»——⍟——««

Mereka berkumpul di sebuah bangunan tua yang masih kokoh pondasi-nya, tapi atap-nya sudah berlumut dan banyak genangan air dilantai yg hanya berlapiskan semen.

Mereka dibentuk 2 baris mengenakan kaus, celana jeans dan sepatu boots serba hitam dan diberi masing-masing 2 pistol berjenis MAG 4.

Dan jangan lupakan dengan rompi anti peluru yang menghiasi badan mereka.

"Kita akan melakukan tes selama 2 hari berturut-turut, dan kalian harus lolos tes jika tidak ... kalian sudah tau bukan jawabannya?" Ujar Jeno sembari memerhatikan satu demi satu manusia yang ada dihadapan-nya.

Jeno berdiri di dekat mereka,
"Aku akan memberikan kalian contoh, hanya satu kali"

Kemudian Jeno mengarahkan pistol kearah target dan memfokuskan pandangannya pada satu titik. Terlihat dari posisi tubuhnya, Jeno sudah sangat terampil dalam hal menembak.

Human Experiment, Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang