8> Kebenaran

1.1K 198 4
                                    

"Apa ada yang punya benda tajam?"

"Jimin!"

===><===
.
.
.

Jimin yang pertama menerobos masuk ke dalam gubuk setelah Taehyung menghilang. Matanya bergerak liar menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan kawannya.

Gubuk itu kosong, tidak ada Taehyung. Hanya ada barang-barang seperti yang Jimin lihat sebelumnya. Jimin menatap tajam ke arah pemilik villa.

"Dimana Taehyung?"

Han Sunwoo menghela napas kemudian membuka satu laci dari meja lapuk disana. Sunwoo mengeluarkan sebuah benda pipih kotak terbalut kain merah dan terikat benang merah. Ia membuka lilitan kainnya lalu menyerahkan isinya pada Jungkook.

"I-padku!" Jungkook menatap bingung Sunwoo setelah menerima i-padnya.

"Maaf Jungkook, Sunmi noona ingin kalian tetap disini, jadi aku mengambil barang yang paling sering kau gunakan untuk mengikatmu disini"

"Sebenarnya anda ada dipihak siapa?"

"Aku dipihak kalian, tapi aku tidak bisa menolak keinginan Sunmi noona. Bagaimanapun dia keluargaku, aku tidak bisa melawan keluarga dan tidak ingin kehilangannya. Tapi aku sadar Sunmi noona tidak seharusnya masih ada di dunia ini. Aku akan membantu kalian."

Seokjin maju ke depan hendak bertanya. "Ceritakan sebenarnya apa yang terjadi disini?"

"Teman kalian sudah bercerita tentang Sunmi noona bukan? Juga tentang arwah yang mengaku sebagai korban Sunmi noona"

Seokjin mengangguk diikuti lainnya. Taehyung juga sudah bercerita mengenai mimpinya sebelum mencari kunci bersama Yoongi.

"Sebenarnya arwah itu bukan korban Sunmi noona. Arwah itu adalah Sunmi noona yang ingin mengacaukan pikiran kalian."

"Tapi aura mereka berbeda!" Jimin menyela dan dibalas senyuman miring oleh Sunwoo.

"Noona bukan arwah biasa, dia bisa memanipulasi auranya dengan mudah. Dia membuat seolah aku adalah penjahatnya disini. Dia ingin kalian tidak mempercayaiku karna dia tahu aku ingin membantu kalian."

Yoongi satu-satunya yang masih tidak percaya dengan Sunwoo. Ia menyipitkan matanya tanda meragukan orang didepannya.

"Lalu apa jaminannya anda tidak menipu kami kali ini? Bukankah anda yang menyewakan tempat ini dan membuat kami datang kesini?"

Sunwoo menghela napasnya lelah. Sulit sekali membuat orang lain percaya padanya. Atau tepatnya sulit membuat Min Yoongi percaya pada orang lain?

"Aku sudah bilang tidak bisa menolak keinginan noona. Dia ingin aku terus membawa orang ke villa ini. Padahal aku sudah menumpuk banyak sekali ranting ditengah jalan, tapi kalian tetap saja datang. Seharusnya sekalian saja aku tebang pohon untuk menghalangi jalan."

"Aaa~ ranting-ranting itu..." Seokjin sedikit membuka mulutnya lalu mengangguk-angguk. Ingat saat ia menyetir di perjalanan menuju villa.

Kalau saja Seokjin tahu itu adalah tanda bahwa mereka tidak boleh datang ke tempat ini sudah dipastikan Seokjin akan putar balik saat itu juga.

"Jimin, tolong aku..."

Jimin terlonjak, kepalanya menoleh asal mencari sumber suara di kepalanya.

"Taehyung! Hyung! Kita harus menolong Taehyung!"

Hoseok yang berdiri disamping Jimin menyentuh pundak yang lebih muda untuk membuatnya tenang.

Way Back Home ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang