Hai.
Dia tersenyum, dengan kaca mata baru. Katanya, dia sebal. Sebal tetap saja membuat senang. Dengan bibir merah muda dan rambut yang terurai dengan warna yang sama.
Sementara itu, awan-awan terus lalu lalang di langit, seperti luka yang sebenarnya tak hilang. Buktinya, lihat sebuah pelipis atau perutnya. Apalagi, yang ada di hati dan pikiran.
Laki-laki itu senang ada burung merak atau rancangan yang belum jelas itu. Juga senang disebalkan karena sepasang kaus kaki dan kemeja. Namun, sedih tak hilang, karena bagian dari perjalanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/229429353-288-k232004.jpg)