21. Isi Hati Seongwoo

2.2K 266 67
                                    

Seongwoo nampak berpikir diatas pangkuan Kakaknya. Daniel dengan sabar menunggu Seongwoo bicara. Seongwoo tidak sadar jika tangan Kakaknya sudah masuk kedalam bajunya dan sekarang sedang mengelus pinggangnya.

"Eum.. banyak banget tapi Seongwoo bingung mulai darimana"

"Cerita saja Kakak akan dengarkan"

Diraih Daniel tas milik Seongwoo kemudian mengeluarkan tissu basah yang memang selalu ia sediakan untuk Seongwoo. Susu kotak Seongwoo sudah habis sementara snacknya masih sedikit dan dibiarkan tergeletak diatas meja kerja Kakaknya. Seongwoo mengulurkan tangannya kepada Kakaknya kemudian dengan telaten Daniel membersihkan telapak tangan dan jari-jari Adiknya.

"Sudah selesai"

"Terimakasih Kak Daniel"

"Sekarang waktunya Seongwoo bercerita" Daniel menirukan gaya bicara Seongwoo.

"Sebenernya seminggu Seongwoo jauhin Kakak Seongwoo lagi mikir, terus cerita ke Daehwi sama Wooseok. Cerita ke Mama sama Papa juga"

"Kamu pergi ke makam Mama Papa?"

"Iya tadi pagi Seongwoo main kesana hehe"

"Kenapa tidak ajak Kakak?"

"Ishh kan ceritanya lagi marahan"

"Haha... Lalu kau mendapat solusi?"

"Daehwi sama Wooseok malah nyuruh Seongwoo mikir sendiri. Padahal Seongwoo cerita biar mereka kasih solusi, mereka malah bilang kalau suruh ikutin kata hati aja. Kan tambah pusing Seongwoo"

Daniel tertawa lagi karena Adiknya yang sangat polos ini. Bercerita dengan sangat jujur.

"Kalau begitu cerita saja nanti Kakak kasih solusi"

"Sebentar, Seongwoo mikir dulu awalnya gimana" kata Seongwoo sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk ke dagu. Daniel menunggu sambil menyandarkan punggungnya pada kursi. Seongwoo nampak sangat nyaman duduk dipaha Daniel.

"Jadi sejak dari awal Seongwoo ketemu Kak Daniel sebenernya Seongwoo takut sama Kakak"

"Takut kenapa?"

"Soalnya Kakak ngerokok terus juga waktu itu Kakak ngancam bakal ngehukum Seongwoo kalau Seongwoo kasih tau Papa. Seongwoo jadi takut sama Kakak, belum lagi Kakak sering main ke kamar Seongwoo tanpa ketuk pintu terus minta ditemenin tidur, kan Kakak udah gede kenapa minta ditemenin tidur sama Seongwoo?"

"Biar Kakak bisa lebih mengenal Adik Kakak yang manis ini" Daniel mencubit pelan kedua pipi Seongwoo.

"Tapi Seongwoo beneran takut Kak, terus juga Kakak waktu itu peluk Seongwoo paksa jadi kan aneh. Baru hari pertama bersama tapi Kakak udah gitu"

"Seongwoo juga takut waktu Kak Daniel mabuk terus cium bibir Seongwoo kas—"

"Stop. Jangan cerita hal itu Seongwoo" kata Daniel sedikit menggeram.

"Kenapa?"

"Kakak tidak ingin mengingatnya lagi"

"Uhmm.. terus pas hari pertama Seongwoo diemin Kakak Seongwoo bolak-balik curhat ke Daehwi sama Wooseok. Dan setiap Seongwoo tanya mereka jawabnya juga sama, suruh ikutin kata hati"

"Jadi karena Seongwoo udah kesel sama mereka akhirnya tadi Seongwoo pergi ke makam Mama Papa. Seongwoo cerita banyak, cerita tentang Kakak yang suka manjain Seongwoo. Terus Seongwoo juga bilang ke Papa kalo Kakak itu ngerokok, Seongwoo juga bilang ke Mama kalo Kak Daniel punya rumah besar tapi sengaja diumpetin dari Mama"

"Kamu memang suka mengadu, Sayang. Mau Kakak hukum?"

"Nooo Seongwoo tidak mau dihukum" Seongwoo segera berdiri dan berjalan menjauhi Kakaknya.

[END] Step Brother - OngNielWhere stories live. Discover now